Sukses

Volume Impor Sapi Bertambah, Kenapa Harga Daging RI Masih Tinggi?

Laporan Morelink Asia Pacific, menyebutkan rata-rata harga daging sapi di Indonesia masih berkisar di level Rp 106 ribu per kg.

Liputan6.com, Melbourne - Meskipun volume impor sapi Indonesia dari Australia tercatat meningkat, namun harga komoditas hewani ini ternyata masih melambung tinggi dan berada di sekitar Rp 104 ribu per Kilogram.

Seperti dikutip dari ABC News, Kamis (3/4/2014), demi menarik turun harga sapi domestik yang meroket, pemerintah Indonesia memutuskan untuk meningkatkan volume impornya dari Australia pada kuartal-IV tahun lalu. Dalam tiga bulan terakhir tersebut Indonesia tercatat mengimpor hingga 206 ribu ekor sapi dari Australia.

Akan tetapi berdasarkan laporan yang dirilis Morelink Asia Pacific, rata-rata harga daging sapi di Indonesia masih berkisar di level Rp 106 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut berada di atas rata-rata daya beli masyarakat Indonesia.

Belum lagi, harga sapi saat ini ternyata masih lebih tinggi dibandingkan Oktober 2013. Kala itu, pemerintah Indonesia mengambil keputusan yang cukup mengejutkan dengan memesan 75 ribu sapi siap potong dengan harga daging sapi di pasaran senilai Rp 103 ribu per Kg.

Menurut laporan tersebut, rata-rata harga sapi menyentuh puncaknya pada Desember 2013 di level Rp 110.789 per kilogram (kg). Tapi kemudian harga daging sapi di Tanah Air kembali normal pada Januari.

Sayangnya kondisi tersebut tak bertahan lama, harga daging sapi kembali naik pada akhir Februari.

Sejauh ini, sistem impor sapi Indonesia masih berdasar pada sistem harga. Dengan sistem tersebut, kuota impor ditentukan setiap kuartal berdasarkan harga daging sapi dan apakah harganya terjangkau dengan rata-rata Rp 76 ribu per Kg.

Dengan kondisi seperti ini, meskipun terjadi perubahaan harga referensi, impor Australia ke Indonesia diprediksi tetap akan menguat dalam jangka pendek. Sementara pekan lalu, Indonesia merilis izin impor 273 ribu sapi Australia untuk kuartal-II 2014.

Video Terkini