Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Karya (Persero) Tbk tetap berencana mengembangkan sayap di bidang penyelenggaraan monorel mulai tahun 2015.
Hal ini dilatarbelakangi beberapa faktor di antaranya tekanan kendaraan yang berkontribusi besar menimbulkan kemacetan di Jakarta. Selain itu, didukung permintaan penumpang transportasi umum yang tinggi.
"Salah satu strategi pemecahan masalah adalah melakukan pembangunan prasarana dan sarana transportasi massal yang dapat mengurangi kemacetan," kata Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan, usai RUPS Kedua Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, jalur monorel Jakarta Link Transportasion (JLT) antara lain Bekasi Timur-Cawang (18,138 km), Cibubur-Cawang (13,728 km), dan Cawang-Kuningan (7,170km).
Pembangunan tersebut tercantum dalam surat dari Direktur Jenderal Perkeraapian Juli 2013 yang meminta adanya penambahan lingkup kegiatan usaha Adhi sebagaimana tercantum AD/ART. Itu juga sejalan dengan peraturan pemerintah no 56 tahun 2009 tentang penyelenggara perkeretaapian.
Adhi merencanakan masa kontruksi untuk proyek monorel dilaksanakan dalam waktu 3 tahun. Total dana investasi yang diperlukan tahap pertama Rp 8,2 triliun.
Untuk pendanaan direncanakan dengan menggunakan D/E ratio 70%: 30%. Pendanaan direncanakan diperoleh dari sindikasi perbankan nasional.
Adanya monorel diharapkan memberikan keuntungan sebesar Rp 135 miliar per tahun "Perhitungannya penumpang sehari 120 ribu, dikali harga tiket Rp 15 ribu dikali 365 hari," kata dia.