Sukses

Sambal Jontor, Bangkit Setelah Jatuh Bangun di Bisnis Kuliner

Usaha tak kunjung sukses, band juga tak terkenal, Bagus akhirnya memutuskan untuk kembali usaha bisnis kuliner dengan metode berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Buat penikmat kuliner, rasa pedas menggelora sepertinya akan tersalurkan dengan kehadiran Sambal Jontor. Sebuah menu makanan baru yang membuat orang berkeringat ketika menyantap berbagai hidangan dengan menu sambal yang bervariatif.

 

Adalah Bagus Adinda, pemuda berusia 32 tahun ini yang memiliki sekitar 24 cabang sambal Jontor diseluruh Jakarta. Ia mengaku masih harus banyak belajar dan bekerja keras meski bisa dikatakan usahanya kian hari kian meraup keuntungan yang cukup banyak dari berbagai cabang sambal Jontor yang ada.

 

Mantan vokalis band Punk Celebrand dan duo Kingkong bersama artis Aldi Taher ini banyak menceritakan kisah perjalannnya dalam melakukan berbagai usaha di bidang kuliner.

 

"Sebelumnya saya membuat Bakso Tukul di kawasan Tebet, Jakarta Selatan sekitar tahun 2009, dan tutup karena modal tak cukup, saya kembali rekaman band setelah sebelumnya Celebrand bubar, tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat saya untuk kembali melakukan usaha," ungkapnya kepada Liputan6.com ketika diwawancarai Jumat 28 Maret 2014.

 

Tampaknya semangat perantau asal kota Padang ini masih memiliki keyakinan akan kesuksesannya di Jakarta. Pada tahun 2010, ia pun akhirnya mendirikan Three Musketeer’s kafe di kawasan yang sama, yaitu Tebet. Meski akhirnya sang pemilik tanah dan bangunan kafe tersebut menyelesaikan kontrak perpanjangan kafe yang sempat digandrungi para ABG tersebut.

 

Usaha tak kunjung sukses, band juga tak terkenal, Bagus akhirnya memutuskan untuk kembali melakukan usaha bisnis kuliner dengan metode yang berbeda.

 

"Sebelum kita usaha kita luruskan dulu niatnya dan mintalah agar Tuhan ikut campur dalam usaha kita, dan hal itu saya lakukan dan Alhamdulillah hingga kini saya memiliki banyak cabang Sambal Jontor di Jakarta," ujarnya seperti ditulis Jumat (4/4/2014).

 

Ia mengaku cukup sulit untuk mengajak kerjasama dengan berbagai pihak mengenai konsep yang ditawarkan dan beberapa kali dicemooh dari orang yang pernah ia ajak untuk kerjasama membuat Sambal Jontor.

 

Dalam mengelola manajemen, ia mengaku sejak Sambal Jontor berdiri tahun 2012, Bagus selalu memberikan kepercayaan kepada masing-masing kepala warung dan memberitahukan karyawannya mengenai sistem kerja dan berbagai hal mengenai Sambal Jontor.

 

Meski tak mau memberitahu secara detail berapa penghasilan yang diterima dari berbagai cabang Sambal Jontor di Jakarta, namun setidaknya Bagus telah membuka sebuah pemikiran bahwa semangat berjuang untuk meraih kesuksesan adalah yang utama.

 

"Makanya datang ke sini, rasakan Sambal Jontor Gendeng dan Sambal Jontor Mampus, karena membuat Anda akan selalu mengingat makanan khas di sini," pungkasnya. (Jay/Igw)