Sukses

Uang Rp 3.639,5 Triliun Beredar di Indonesia

Bank Indonesia mencatat hingga bulan Februari 2014, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp 3.639,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mencatat hingga bulan Februari 2014, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp 3.639,5 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengungkapkan jumlah tersebut tetap tumbuh 10,9%, meski angka itu melambat jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2013,

"Hal itu melambat juga dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2014 sebesar 11,6% (yoy), atau turun 0,3% (mtm) dibandingkan dengan level bulan sebelumnya," jelas Tirta dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Jumat (4/4/2014).

Berdasarkan komponennya, pertumbuhan M2 tahunan yang melambat bersumber dari komponen M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) dan komponen Uang Kuasi (Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas).

"Pertumbuhan komponen M1 tercatat menurun dari 7,0% (yoy) menjadi 6,1% (yoy)," jelas Tirta.

Sementara itu, pertumbuhan Uang Kuasi juga menurun dari 12,7% (yoy) pada Januari 2014 menjadi 12,1% (yoy) pada Februari 2014. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 antara lain disebabkan oleh penurunan pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah.

Tirta menjelaskan, kredit kepada sektor swasta pada Februari 2014 tumbuh 19,9% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2014 sebesar 20,9% (yoy).

"Sementara itu, operasi keuangan pemerintah masih mengalami kontraksi sejalan dengan pola musiman rendahnya realisasi belanja pemerintah di awal tahun," katanya.

Sedangkan untuk suku bunga simpanan dan kredit perbankan pada Februari 2014 masih meningkat.

Suku bunga simpanan 1, 3 dan 6 bulan masing-masing tercatat 7,99%, 8,05% dan 8,21%, meningkat dibandingkan dengan suku bunga simpanan Januari 2014 masing-masing sebesar 7,91%, 7,96% dan 7,90%.

Kenaikan suku bunga dana tersebut mulai diikuti peningkatan suku bunga kredit dari 12,48% pada Januari 2014 menjadi 12,55% pada Februari 2014.