Liputan6.com, New York Harta dan kekayaan seringkali membuat orang gelap mata. Berbagai cara dilancarkan demi memenuhi hasrat untuk menjadi konglomerat super kaya dan dihormati orang lain.
Adalah Bernard L. Madoff, manajer investasi Ascot Partners yang rela menipu banyak investor demi meraup triliunan keuntungan. Tak tanggung-tanggun, aksi penipuannya itu membuat para investor merugi hingga US$ 65 miliar.
Dia melancarkan penipuannya dengan menggunakan skema Ponzi atau yang juga dikenal sebagai skema piramida. Kasus yang lahir dari gagasan Madoff itu bahkan dikenal sebagai penipuan dengan skema Ponzi terbesar yang pernah ada.
Advertisement
Madoff diprediksi sangat lihai memainkan laporan keuangan sehingga tak satupun menyadari dirinya telah melakukan penipuan pada para investor.
Namun semua kecurangannya terkuak dan pria asal Italia ini harus menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi. Dia dijatuhi vonis kurungan penjara selama 150 tahun.
Berikut kisah penipuan investasi terbesar di dunia seperti dikutip dari Forbes, Money CNN, dan Firmex.com serta sejumlah sumber lainnya, Jumat (4/4/2014):
Simpang Siur Awal Mula Penipuan
Simpang siur awal mula penipuan skema ponzi Madoff
Hingga kasusnya terkuak, tak ada satu orang pun yang dapat membuktikan kapan tepatnya Madoff mulai mencuri uang dari para investor.
Bahkan Madoff sendiri juga menyatakan klaim yang berubah-ubah tentang waktu penipuan tersebut mulai dilancarkannya.
Dalam beberapa kesaksian, Madoff memberikan keterangan yang berbeda. Pernah dia mengatakan memulai segalanya awal 1987, lalu kemudian mengubah keterangannya menjadi pada 1992.
Namun beberapa laporan mengatakan, Madoff mungkin mulai mekakukannya di awal 1960-an saat dia mulai bekerja di Wall Street.
Sementara Mantan Manajer Akuntansi Madoff di Ascot Frank Dioascali mengatakan, dia mulai bekerja di perusahaan tersebut pada 1975.
Advertisement
Palsukan Laporan Keuangan Investor
Madoff palsukan laporan keuangan ribuan investor
Dalam melancarkan penipuannya, Madoff yang bekerja sebagai manajer investasi di Ascot memalsukan laporannya pada para investor. Dalam laporan tersebut, para investor melihat jumlah uangnya semakin bertambah hingga berkali-kali lipat.
Awalnya, aksi curang Madoff berjalan baik-baik saja dan jumlah investor terus bertambah. Akan tetapi saat pasar modal mengalami hantaman ekonomi dan bergerak melemah, para investor yang panik mulai menarik uangnya.
Sayangnya, Madoff ternyata tidak memiliki uang sebanyak yang dituliskan pada laporan investasi para investor. Mengingat sebagian investor tak mampu menarik uangnya, penipuan Madoff mulai tercium publik.
Penipuan Terbesar Abad Ini
Penipuan Skema Ponzi terbesar dunia senilai US$ 65 miliar
Dalam melancarkan penipuannya, Madoff melakukan sistem perdagangan rahasia. Para investornya bukan kalangan konglomerat biasa.
Salah satu perusahaan ternama, Wilpon yang memiliki tim baseball di AS dilaporkan membenamkan dana sekitar US$ 300 juta di Ascot. Sejumlah miliarder yang tergiur dengan keuntungan berkali-kali lipat ikut menanamkan modalnya di Ascot.
Bahkan salah satu bank eksekutif menyimpan dana hingga US$ 10 juta untuk seorang nasabah hanya dua minggu sebelum kasus yang didalangi Madoff terbongkar. Salah seorang wanita di California bahkan mengaku telah kehilangan seluruh hartanya.
Tak heran, Skema Ponzinya seringkali mengacu pada tindakan kriminal bernilai US$ 65 miliar. Faktanya, dia sebenarnya hanya mencuri US$ 20 miliar dari dana pokok yang diinvestasikan padanya.
Namun perusahaannya, Ascot mencetak laporan keuntungan di mana para investor menerima informasi memiliki kekayaan total senilai US$ 65 miliar. Jadi sebenarnya, Madoff tidak menipu dan meraup untung sebanyak itu.
Advertisement
Dihukum 150 Tahun
Madoff dihukum 150 tahun penjara, uang investor tak kembali
Setelah menjadi dalang penipuan berskema Ponzi terbesar di dunia, Madoff akhirnya ditangkap pada 11 Desember 2008 atas tuntutan ribuan investor. Usai terbukti bersalah melakukan penipuan tiga bulan kemudian, Madoff diganjar hukuman penjara 150 tahun.
Meski dijatuhi hukuman penjara dan denda, ternyata hanya sebagian kecil dari para investor yang menerima uangnya kembali.
Dari total US$ 20 miliar aset yang dicuri Madoff, pengadilan yang dipimpin Irving Picard hanya mengembalikan dana senilai US$ 9,5 miliar.
Sekitar US$ 4,9 miliar dikembalikan pada para korban kecurangan Madoff. Sebagai tambahan, Securities Investor Protection Corporation menyediakan dana asuransi senilai US$ 800 juta pada para korban penipuan.
Dari 16.519 klaim yang diajukan para investor, hanya sekitar 1.107 klaim yang secara utuh dikabulkan. Sementara 1.410 rekening menerima setengah dari dana yang diajukan dan sedikit kompensasi.
Dibayangi Aksi Bunuh Diri Sang Anak
Terbayang aksi bunuh diri sang anak, Madoff tak bisa tidur tenang di penjara
Madoff merupakan imigran asal Italia yang mulai menawarkan dana investasi dengan keuntungan 50% hanya dalam 45 hari. Tanpa disangka, dia mulai menarik banyak uang dari New England dan New Jersey.
Pada Juli 1920, dia berhasil membuat jutaan orang menginvestasikan uangnya. Namun kemudian, seluruh penipuannya terbongkar, dia terbukti memiliki catatan kriminal dan pernah dipenjara.
Dia juga digugat atas 86 tuduhan penipuan. Setelah dijebloskan ke penjara untuk menebus segala kesahalannya, Madoff terbiasa menghabiskan banyak waktu untuk membaca novel dan buku setiap hari.
Tapi Madoff mengaku selalu terbangun setiap 4.30 pagi. Itu bukan karena dia ingin, tapi memang tak bisa tidur.
Dia terus dihantui bayangan putera pertamanya, Mark yang meninggal gantung diri pada 11 Desemer 2010. Waktu itu tepat dua tahun setelah sang ayah ditangkap.
Madoff merasa sangat bersalah atas kematian anaknya. Dia mengaku tragedi itu sangat sulit dilalui dan dilupakannya.
Advertisement