Sukses

RI Bakal Jadi Sentral Produksi Tepung Terigu di Asia Timur

Pengusaha memproyeksikan Indonesia akan menjadi pusat industri tepung terigu di kawasan Asia Timur.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha tepung terigu nasional menargetkan Indonesia mampu menjadi sentra industri tepung terigu untuk kawasan Asia Timur. Hal ini seiring dengan target peningkatan ekspor ke depannya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (APTINDO), Franky Welirang mengatakan, ekspor tepung sekitar US$ 700 juta atau kurang lebih 30% dari impor bahan baku pada 2013. Sedangkan dalam 1-2 tahun mendatang, ekspor ditargetkan meningkat mencapai US$ 1 miliar.

"Ke depan Indonesia ini akan menjadi basis sentra untuk industri tepung terigu di Asia Timur, jadi itu menjadi target kami. Kalau US$ 700 juta jadi US$ 1 miliar kan tumbuhnya hampir 40%. Kalau 6%  itu (penjualan) nasional, jadi lain. Ada kontribusi nilai tambah," ujar Franky di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).

Franky menjelaskan, tahun ini kapasitas produksi tepung terigu nasional diperkirakan mencapai 9,7 juta ton yang besar dari 24 pabrik yang sudah berjalan ditambah dengan 5 pabrik yang akan mulai berproduksi pada tahun ini di wilayah Medan, Surabaya dan Cilegon.

"Yang menghasilkan 24 (pabrik), yang lain-lain yang baru bisa masuk di tahun 2014. Kapasitas dari 29 itu 9,7 juta ton setara terigu. Produk yang memberikan nilai tambah, apakah itu bentuk dalam produk terigu, mie instan, pelet, saya kira itu," lanjutnya.

Dia menyatakan, saat ini konsumsi dalam negeri untuk tepung terigu sebesar 5,4 juta ton pada 2013 atau equivalen dengan 7 juta ton gandum. Sedangkan pertumbuhan industri tepung terigu dalam negeri pada tahun ini diperkirakan mencapai 6%.

"Kami perkirakan tumbuh 6%, meskipun selama 5 tahun terakhir pertumbuhannya 7%, tapi 6% itu sudah baik. Ekspor kami targetkan ke Asia Timur," tandas Franky.