Sukses

Keblinger Nasihat Perencana Keuangan, Ferdi Hasan Rugi Miliaran

Investasi Ferdi jebol setelah menjalankan rekomendasi dari Quantum Magna Financial

Liputan6.com, Jakarta Ingin untung malah buntung. Mungkin kata-kata tersebut pantas disematkan kepada Ferdi Hasan. Pembawa acara kawakan yang pernah membawa pulang Panasonic Award di 2002 dan 2003 ini baru saja terperosok di produk investasi bodong.

Menariknya, terjeburnya pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1973 ke dalam investasi bodong ini bukan karena keinginan sendiri. Tetapi justru akibat direkomendasikan oleh orang lain yang lebih mengerti masalah investasi.

Investasi Ferdi jebol setelah menjalankan rekomendasi dari Quantum Magna Financial (QM Financial), sebuah perusahaan perencana keuangan yang sebenarnya sudah cukup mumpuni di Indonesia.

Panji Prasetyo, Pengacara Ferdy Hasan bercerita, perkenalan Ferdi dengan QM Financial sudah sejak tahun 2006 atau setahun setelah perusahaan yang digawangi oleh Ligwina Hananto ini berdiri secara solid.

“Pertama kali masih masih ditawari dengan produk-produk perbankan yang sederhana,”tutur Panji kepada liputan6.com, Senin (14/4/2014). Alasan Ferdi menggunakan jasa Ligwina karena ayah dari dua anak ini ingin menyelamatkan penghasilannya.

Sebagai orang yang bergerak di bidang hiburan, Ferdi merasa harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk masa depan anak-anaknya. Oleh sebab itu, ia mulai berinvestasi dengan mengandalkan QM Financial.

Empat tahun berjalan atau sampai dengan 2010, Ferdi merasa baik-baik saja dengan saran yang diberikan oleh Ligwina dan kawan-kawan.

Namun, di 2010 akhir, terjadi sedikit keanehan dalam saran yang diberikan oleh QM Financial. “Jadi saran investasinya mulai masuk ke sektor riil,” tutur Panji. Namun karena percaya, Ferdi tetap mengikuti saran yang diberikan oleh QM Financial.

Nah, enam bulan belakangan ini baru Ferdi merasakan akibat buruk dari saran yang diberikan tersebut. “Dari 7 investasi yang dikenalkan, 6 diantaranya jeblok semua,” jelas Panji.

Jebloknya perusahaan yang diperkenalkan QM Financial kepada Ferdi tersebut karena banyak hal. Ada perusahaan investasi emas yang pailit. Ada juga perusahaan investasi emas yang dananya dibawa lari oleh pemiliknya.

Selain itu, ada juga perusahaan yang berinvestasi di pohon jati yang ternyata sertifikat tanahnya masih bermasalah. Ada juga perusahaan yang berinvestasi di hewan ternak yang ternyata tidak berkembang.

Menurut Panji berdasarkan cerita kliennya, ada kealpaan yang dilakukan oleh QM Financial yaitu tidak menjelaskan risiko dari investasi yang disarankan.

Saat dihubungi oleh liputan6.com, Liqwina mengatakan belum bisa memberikan keterangan. “Besok aku berikan keterangannya,” jelasnya.

Dalam akun twitternya, Ligwina menjelaskan, perencana keuangan tidak bisa menjamin keberhasilan dari sebuah produk. Tugas dari seorang perencana keuangan lebih kepada penyampaian informasi mengenai sebuah produk.

Artinya, bisa saja sebuah produk yang informasinya disampaikan oleh perencana keuangan mengalami masalah. “Produk Reksa Dana misalnya, walaupun diatur lengkap oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kalau Manajer Investasi memilih instrumen yang bermasalah, ya tetap masalah,” tuturnya.

Yang perlu digaris bawahi, menurut Ligwina, ia dan rekan-rekannya di QM Financial tidak pernah menipu klien. Menurutnya, Informasi selalu diberikan baik kelebihan maupun kekurangan kepada klien sesuai dengan tujuan finansial.

Oleh sebab itu, di akun twiternya, Ligwina tetap semangat mengajak pengikutnya untuk mengikuti acara yang dibuatnya yaitu #QMCircle pada 26 April 2014 nanti. “Biar tahu apa sih sebetulnya rekomendasi Planner!” jelasnya.

Video Terkini