Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengumumkan, laju pertumbuhan perdagangan global akan terus meningkat selama dua tahun ke depan. Perdagangan dunia akan tumbuh sebesar 4,6% tahun ini dan 5,3% pada 2015.
Seperti dikutip dari BBC, Selasa (15/4/2014), jika benar, persentase peningkatan tahun depan akan setara dengan tingkat pertumbuhan rata-rata perdagangan dunia dalam 20 tahun terakhir.
Seluruh prediksi ini konsisten dengan beberapa laporan laun yang menunjukkan perekonomian dunia tengah mengalami pemulihan dari krisis finansial 2008. Maklum sejak masa krisis tersebut, terjadi penurunan tajam pada laju pertumbuhan perdagangan global.
Advertisement
Pada 2009, perdagangan barang tercatat merosot 12% dan kembali menguat sebesar 14% pada tahun berikutnya. Dua tahun kemudian, perdagangan dunia mencatatkan laju pertumbuhan yang setara dengan rata-rata perdagangan jangka panjang.
Kala itu, WTO mencatat penurunan dua tahun berturut-turut sekitar 2%. Dampak secara menyeluruh menunjukkan laju perdagangan dunia kini berada di atas tingkat pertumbuhan sebelum krisis tapi masih jauh dari level puncaknya.
Faktanya, selisih antara laju pertumbuhan perdagangan sebelum dan sesudah krisis akan berkisar di level 19%. Maka hasil analisa WTO menunjukkan adanya peningkatan.
Akan tetapi jika perdagangan dunia dan pertumbuhannya sebelum 2008 masih tercatat normal, maka level saat ini belum setara dengan peningkatan tersebut.
Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo mengatakan, hanya menunggu peningakatan secara otomatis di bidang perdagangan saja tidak cukup. Dia kembali menyebutkan sejumlah kesepakatan liberalisasi dagang baru yang dikenal dengan Putaran Doha.
"Menyimpulkan hasil putaran Doha dapat menciptakan landasan yang kuat bagi perdagangan dunia di masa depan dan menghasilkan stimulus yang kuat di tengah perlambatan pertumbuhan perdagangan seperti sekarang," tuturnya.
Sekadar informasi, Putaran Doha dimulai akhir 2001 dan sejauh ini hanya menghasilkan kesepakatan partial yang kemudian dikukuhkan tahun lalu di Bali pada prosedur dagang sederhana. Sejauh ini, China masih menjadi perdagang barang terbesar di dunia.
Â