Liputan6.com, Jakarta Kabar rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk oleh sejumlah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali santer terdengar. Namun rencana tersebut belum juga pasti karena harus melalui proses panjang.
Salah satu yang disinyalir mengincar BTN adalah PT Bank Mandiri Tbk. Bank dengan aset terbesar di Indonesia tersebut kabarnya akan mengambil alih saham BTN setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Saat dimintai keterangan mengenai niat untuk mengakuisisi BTN, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin tak banyak bicara. "Tanya saja ke pemegang saham (Kementerian BUMN). Saya belum bisa ngomong," ungkap dia saat ditemui di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Advertisement
Sebelumnya, pemerintah akan melepas seluruh saham yang dimilikinya di BTN pada semester I 2014 ini. Rencana pelepasan saham tersebut telah masuk dalam agenda RUPSLB perseroan yang akan diselenggarakan pada 21 Mei 2014.
Rencana pelepasan saham tersebut tertuang dalam surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertanggal 11 April nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN.
Secara rinci, isi surat tersebut adalah menambahkan agenda persetujuan prinsip atas perubahan pemegang saham perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan nanti.
Berdasarkan sumber Liputan6.com di Kementerian BUMN, rencananya, saham BTN akan diambil alih oleh PT Bank Mandiri Tbk. "Akan diambil BMRI, kan BMRI juga punya kredit rumah, jadi masih inline," ujar sumber tersebut.
Saat ini saham BTN yang dimiliki pemerintah sebesar 60,14%, sedangkan yang dimiliki publik sebesar 39,86%.