Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menetapkan target penyerapan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang akan dicampur pada Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 3,8 juta kilo liter (kl) untuk tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dari target campuran tahun ini diperkirakan negara dapat menghemat anggaran Rp 3 miliar.
"Dari situ akan terjadi penghematan devisa Rp 3 miliar, penghematan subsidi," kata Hatta usai rapat tentang biodiesel di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Hatta menambahkan, porsi penyerapan tersebut adalah PLN dan Pertamina 3,4 juta kl, sedangkan swasta 400 ribu kl. Sehingga total BBN yang disalurkan 3,8 juta kl.
"Target on the track total target kita 3,4 (juta kl) termausk PLN, Pertamina dan sewasta 400 sehingga 3,8 juta Kl tentu berpotensi meningkat disesuaikan," tuturnya.
Dia mengungkapkan, banyak manfaat yang didapat dari penyerapan BBN tersebut yaitu mengurangi ketergantungan impor karena diproduksi di dalam negeri, mengurangi pengurangan devisa, memperbaiki curent account dan mengurangi subsidi.
"Yang penting lagi kita pakai renewable energy, tentu secara keseluruhan tentu dikategorikan masuk dalam sebetulnya kategori blue energy, green energy kita berkontribusi besar pengurangan emisi karbon 26% 2020," jelas dia.
Sedangkan, target campuran BBN pada BBMÂ 10%. Menurut Hatta saat ini sudah terlaksana dengan baik. "Sudah 10%, mandatori kita kan 10%," pungkasnya.
Pencampuran BBN ke BBM Dipatok 3,8 Juta Kl
Pemerintah menetapkan target penyerapan BBN yang akan dicampur dengan BBM sebesar 3,8 juta kilo liter tahun ini.
Advertisement