Sukses

Akuisisi BTN Bisa Amankan Likuiditas

Langkah akuisisi BTN oleh Bank Mandiri atau BRI bisa membantu pendanaan perseroan sehingga penyaluran KPR lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengungkapkan, langkah akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk atau PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk membantu pendanaan perseroan sehingga penyaluran kredit Pemilikan Rumah (KPR) lebih tinggi.

Selama ini, akselerasi penyaluran KPR BTN sedikit terganjal karena masalah permodalan dan pendanaan. Terlihat, rasio kredit terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) perseroan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. di akhir 2013, LDR perseroan di level 104,42%, lebih tinggi dari tahun 2012 yang di level 100,90% dan tahun 2011 yang di level 102,56%.

Jika level LDR ini terus-menerus di atas 100%, jika terjadi penarikan dana yang cukup besar ada kemungkinan perusahaan akan terganggu likuiditasnya. 

Dengan akuisisi tersebut, BTN diharapkan mendapat bantuan permodalan dan pendanaan dari bank induk sehingga bisa mendongkrak penyaluran KPR. "Kalau dapat bantuan permodalan larinya nanti bisa cepat," tutur Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Kamis (17/4/2014).

Rencana pelepasan saham tersebut tertuang dalam surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertanggal 11 April nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN.

Secara rinci, isi surat tersebut adalah menambahkan agenda persetujuan prinsip atas perubahan pemegang saham perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan nanti.