Liputan6.com, Jakarta Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengakui pengecilan mulut tangki bahan bakar pada mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) bakal mendongkrak biaya produksi.
Namun, Ketua Umum GAIKINDO, Sudirman MR berjanji produsen tidak akan menaikkan harga jual mobil murah karena kecilnya kenaikan biaya produksi.
"Biaya produksi naik, tapi kecillah," kata Sudirman usai menghadiri pertemuan yang membahas program pengecilan mulut tangki LCGC di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Sudirman menuturkan pengecilan mulut tangki hanya akan dilakukan pada produksi mobil murah terbaru, sedangkan untuk mobil murah yang berlanjur beredar akan disesuaikan jika payung hukummnya sudah ada.
"Nanti kementerian perindustrian mengeluarkannya kami ikut. Itu harus sesuai dengan nozzle yang dikeluarkan Pertamina. Nanti kalau Surat Keputusan sudah keluar semua merek kan harus mengikuti," ungkap Sudirman.
Pengecilan mulu tangki pada LCGC merupakan siasat agar pengguna LCGC tidak menggunakan BBM bersubsidi. Pasalnya, mulut tangki LCGC akan lebih kecil dari nozzle pengisian BBM bersubsidi sehingga menyulitkan untuk mengisi BBM bersubsdi.
"Yang lebih banyak kita bicarakan barusan adalah bahan bakar subsidi untuk LCGC, LCGC in line pipe-nya sudah kecil. Bu Karen (Direktur Utama Pertamina) juga bilang pertamina nozzle nya juga kecil," pungkasnya.