Liputan6.com, Jakarta Indonesia merupakan pasar potensial bagi sejumlah negara untuk mengekspor produk komputer jinjing atau biasa disebut laptop.
Sebab walaupun produsen lokal sudah mampu memproduksi laptop, namun permintaan Indonesia terhadap perangkat ini masih cukup tinggi.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (18/4/2014), impor laptop negara ini menembus US$ 1 miliar dengan berat 12,14 juta kilogram (kg).  Â
Sedangkan impor laptop Indonesia pada Januari-Februari 2014 mencapai US$ 123,64 juta. Dari angka itu, khusus bulan pertama ini, nilai impor sebesar US$ 67,40 juta dan sebesar US$ 56,25 juta di bulan kedua 2014.
Dari realisasi impor laptop di sepanjang dua bulan ini, pasokan terbesar datang dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan nilai mencapai US$ 120,63 juta.
Di urutan kedua ada Malaysia yang mengekspor laptop ke Indonesia sebesar US$ 2,42 juta di periode Januari-Februari. Dan Jepang berada di posisi ketiga dengan total impor laptop sebesar US$ 479,56 juta.
Selanjutnya ada Singapura yang mengirimkan laptop senilai US$ 60,33 ribu, Taiwan sebesar US$ 20,07 ribu, Swedia senilai US$ 27,89 ribu, Thailand sebesar US$ 6,80 ribu serta Australia dengan nilai impor laptop US$ 3,19 ribu.