Sukses

Jika Serius Investasi, Foxconn Harus Taruh Uang di Indonesia

Belum da kemajuan signifikan mengenai masuknya Foxconn ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku rencana investasi perusahaan teknologi asal Taiwan, Foxconn di Indonesia masih jalan di tempat. Niat menanamkan modal dengan membangun pabrik telepon seluler (ponsel) itu belum menunjukkan kemajuan signifikan.

Terakhir , kabar yang beredar justru Kawasan Berikat Nusantara (KBN) menolak Foxconn untuk membangun pabrik di kawasan industri yang terletak di Utara Jakarta ini.

"Investasi Foxconn belum ada kabar. Komunikasi sih terus jalan, tapi realisasinya belum ada," ungkap Direktur Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Meski enggan menjawab kesungguhan Foxconn untuk menanamkan modalnya di Indonesia, Budi mengimbau supaya produsen komponen Apple itu menaruh uangnya sebagai bukti keseriusan investasi.

"Harusnya kan Foxconn taruh uang di sini, tapi realisasinya nggak ada. Katanya sih masih persiapan. Saya juga nggak tahu soal izin prinsipnya," terang Budi.

Modal tersebut, lanjutnya, digunakan sebagai biaya pembangunan pabrik, peralatan, modal kerja, gaji pegawai, biaya vendor dan sebagainya. "Uang itu diinvestasikan dalam bentuk peralatan, dan lainnya. Kalau sudah taruh, mari kita bicara," tandas dia.

Sekadar informasi, Foxconn telah menandatangani letter of intent untuk menanamkan modalnya hingga US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10 triliun dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun.