Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap ngotot untuk menjual saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kepada Bank BUMN lainnya, PT Bank Mandiri Tbk.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengaku ada empat alasan mengapa dirinya memiliki roadmap penyederhaaan industri perbankan di Indonesia khususnya perbankan milik pemerintah.
"Pertama, ini adalah gagasan yang sangat bagus untuk kemajuan Indonesia," kata Dahlan kepada wartawan, Senin (21/4/2014).
Advertisement
Menurut Dahlan, disebut kemajuan karena dengan penggabungan ini akan meningkatkan kapasitas dan daya saing industri perbankan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN di 2015.
Untuk alasan kedua, selama ini BTN menunjukkan kinerja yang menurun, dan dengan penggabungan ini nantinya dapat meningkatkan kekuatan BTN dalam menjadikan lembaga keuangan yang berkonsentrasi dalam pemberian kredit perumahan kepada rakyat.
"Selama ini BTN tidak cukup punya kemampuan untuk itu. Kredit rumah yang bisa diberikan oleh BTN bahkan lebih kecil dari kredit yang diberikan oleh bank yang bukan untuk perumahan," jelas Dahlan.
Ketiga, Dahlan menjelaskan dengan diambilalihnya BTN oleh Mandiri ini, nantinya akan menjadikan Bank Mandiri sebagai bank yang memiliki aset besar dan berhasil mengalahkan perbankan di Malaysia.
"Negara kita negara besar, tapi banyak kalah di berbagai sektor oleh Malaysia. Kini Garuda Indonesia sudah mengalahkan Malaysia Airline, Semen Indonesia sudah mengalahkan Semen Malaysia, tahun depan pelabuhan kita mengalahkan pelabuhan Malaysia, dan kalau BTN diakuisi oleh Bank Mandiri maka di dunia perbankan Indonesia sudah mengalahkan Malaysia," papar mantan Dirut Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu.
Sedangkan untuk alasan ke empat, dengan peningkatan modal yang didapat Bank Mandiri maka akan membantu mengimbangi kekuatan industri perbankan dengan pertumbuhan industri yang lain.
"Perusahaan-perusahaan di indonesia akan terus kian besar. Perusahaan besar memerlukan bank yang besar. Kalau perusahaan-perusahaan di indonesia kian besar sedang banknya tidak membesar maka hanya bank-bank asinglah yang akan merajalela. Bank asing yang amat diuntungkan karena hanya bank asing yang bisa melayani mereka," pungkas Dahlan.