Sukses

Bunga KPR BTN Dipastikan Tak Akan Berubah

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendorong bank-bank besar untuk mengambil alih saham BTN.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (BTN) dipastikan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Mei 2014 mendatang. Salah satu agenda dalam RUPSLB tersebut adalah pelepasan saham milik Pemerintah yang tercatat 60,14%.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendorong bank-bank besar untuk mengambil alih saham tersebut. Hingga saat ini yang santer dikabarkan mengambil alih saham BTN adalah PT Bank Mandiri Tbk.

Dahlan memastikan pengambilalihan saham sesama Bank BUMN ini tidak akan mempengaruhi performa perusahaan yang diambil alih, terutama dalam hal bunga kredit yang dibebankan kepada masyarakat.

"Tidak berubah, sekarangkan BTN perbankan perumahan, tapi kan memberikan kredit lebih kecil dari bank umum lainnya," ungkap Dahlan di kantornya, Selasa (22/4/2014).

Dahlan menegaskan nantinya lini bisnis BTN untuk fokus dalam pembiayaan KPR akan tetap berjalan dan justru akan terus berkembang, sehingga tidak ada hal yang menurutnya tidak pantas untuk dikhawatirkan.

Saat ini, Kementerian BUMN tengah menyelesaikan proses-proses administrasi yang sudah diprosedurkan dalam Undang-Undang mengenai pengalihan saham milik pemerintah.

"Teknisnya saya harus mengurus perizinan, Saya sebagai Menteri BUMN harus memiliki program yang baik, Ini masih mengurusi prosedurnya, maunya saya ya tiga bulan selesai," kata Mantan Direktur Utama PLN itu.

Saat ini, BTN memiliki pangsa pasar di atas 90% untuk pembiayaan perumahan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dalam program ini , BTN memasang tingkat suku bunga sebesar 7,25%.