Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dinilai harus memiliki cadangan atau buffer stock bahan bakar minyak (BBM). Wakil Ketua Komite BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, Indonesia menjadi satu-satunya di antara negara-negara ASEAN, yang tidak punya sama sekali cadangan BBM.
"Semua negara di ASEAN punya semua cadangan BBM, seperti Malaysia dan Singapura yang punya cadangan BBM cukup hingga 3 bulan, apalagi kedua negara itu punya kilang minyak yang banyak makanya sampai bisa ekspor BBM," jelas dia di Jakarta, Selasa (22/4/2014),
Dia mencontohkan Jepang yang punya cadangan BBM hingga 7 bulan dan Amerika Serikat (AS) yang berbulan-bulan. Bahkan, AS berani menghabiskan BBM yang banyak untuk perang di negara-negara yang kaya minyak, dengan tujuan menciptakan ketahanan energi.
Indonesia, kata dia, saat ini memang mempunyai cadangan operasional BBM yang disediakan badan usaha yakni PT Pertamina (Persero). Namun, itu hanya berlaku selama 18 hari.
Cadangan itu pun, lanjutnya berupa cadangan operasional yang tersebar di SPBU, dalam pengiriman, di depot BBM.
Jadi ini bukan cadangan BBM yang bisa dipakai dalam keadaan darurat. Padahal, sangat berbahaya sekali bila Indonesia tidak memiliki cadangan BBM sama sekali.
"Kita tidak perlu sampai perang, ada bencana alam seperti tsunami, bukannya mendoakan, tapi kalau itu terjadi, bagaimana kebutuhan energi kita bisa dicari? tidak ada, impor ya kalau ada barangnya dan uangnya, masak mau nunggu itu sampai terjadi baru kita berpikir menyediakannya," tandas dia.
Baca Juga
Advertisement