Liputan6.com, Makassar - Kinerja sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada kuartal I tahun 2014 terbilang cukup memprihatinkan. Pasalnya, sebanyak 62 unit SKPD Lingkup pemprov berkinerja buruk.
Hal ini dibuktikan realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sepanjang kuartal I yang terbilang masih sangat rendah. Padahal, penyerapan anggaran pada kuartal pertama diwajibkan mencapai 25%.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel, hanya ada lima unit SKPD yang berhasil meraih target realisasi fisik yang ditentukan.
Hal ini dibuktikan realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sepanjang kuartal I yang terbilang masih sangat rendah. Padahal, penyerapan anggaran pada kuartal pertama diwajibkan mencapai 25%.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel, hanya ada lima unit SKPD yang berhasil meraih target realisasi fisik yang ditentukan.
Â
Antara lain, Biro Bina Perekonomian (35%), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (26,13%), Dinas Kesehatan (25,43%), UPTD RS Sayang Rakyat (25%), dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (25%). Sementara yang lainnya, masih di bawah 25%.
Adapun lima SKPD yang memiliki realisasi APBD terendah antara lain, UPTD Akper Anging Mammiri (0%), BPM, Pemdes dan Kelurahan (0%), Biro Pemerintahan Daerah (2,44%), Biro Pemerintahan Umum (2,89%), dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (3,27%).
Total APBD Sulsel untuk tahun 2014 sendiri sebanyak Rp 5,83 triliun. Dari jumlah tersebut, diketahui realisasi untuk kuartal pertama hanya mencapai Rp 766,374 miliar atau 21,10%.
Meski begitu, Kepala Bappeda Sulsel, Andi Yaksan Hamzah yang dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan, angka itu masih jauh lebih baik dibandingkan dengan presentase penyerapan APBD pada triwulan yang sama pada tahun lalu yang hanya mencapai 18,31%.
"Akan tetapi pencapaian ini belum sesuai dengan target yang ditetapkan," katanya, Rabu, (23/4/2014).
Yaksan berdalih, minimnya presentase penyerapan anggaran untuk triwulan pertama ini dikarenakan proses administrasi dan penyelesaian proses tender yang belum usai. Untuk itu, pihaknya berharap agar seluruh SKPD mengevaluasi hal itu dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang menilai minimnya penyerapan anggaran tersebut merupakan hal yang lumrah. Sebab, sejumlah SKPD dinilai masih terhambat oleh persoalan administrasi yang panjang.
Namun demikian, ia tetap mendesak seluruh pimpinan SKPD untuk memperbaiki kinerja mereka. Agus pun berharap pencapaian penyerapan anggaran pada triwulan kedua mendatang bisa mencapai target yang ditentukan. "Kita meminta SKPD agar makin fokus menjalankan kegiatannya masing-masing," jelas dia.
Adapun lima SKPD yang memiliki realisasi APBD terendah antara lain, UPTD Akper Anging Mammiri (0%), BPM, Pemdes dan Kelurahan (0%), Biro Pemerintahan Daerah (2,44%), Biro Pemerintahan Umum (2,89%), dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (3,27%).
Total APBD Sulsel untuk tahun 2014 sendiri sebanyak Rp 5,83 triliun. Dari jumlah tersebut, diketahui realisasi untuk kuartal pertama hanya mencapai Rp 766,374 miliar atau 21,10%.
Meski begitu, Kepala Bappeda Sulsel, Andi Yaksan Hamzah yang dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan, angka itu masih jauh lebih baik dibandingkan dengan presentase penyerapan APBD pada triwulan yang sama pada tahun lalu yang hanya mencapai 18,31%.
"Akan tetapi pencapaian ini belum sesuai dengan target yang ditetapkan," katanya, Rabu, (23/4/2014).
Yaksan berdalih, minimnya presentase penyerapan anggaran untuk triwulan pertama ini dikarenakan proses administrasi dan penyelesaian proses tender yang belum usai. Untuk itu, pihaknya berharap agar seluruh SKPD mengevaluasi hal itu dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang menilai minimnya penyerapan anggaran tersebut merupakan hal yang lumrah. Sebab, sejumlah SKPD dinilai masih terhambat oleh persoalan administrasi yang panjang.
Namun demikian, ia tetap mendesak seluruh pimpinan SKPD untuk memperbaiki kinerja mereka. Agus pun berharap pencapaian penyerapan anggaran pada triwulan kedua mendatang bisa mencapai target yang ditentukan. "Kita meminta SKPD agar makin fokus menjalankan kegiatannya masing-masing," jelas dia.
Â