Sukses

Gagal Caplok BTN, Bank Mandiri Pantang Mundur Kejar Ambisi

Awalnya pemerintah bakal melepas saham di BTN sehingga Bank Mandiri dapat mengakuisisinya.

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan penundaan ambilalih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat disesalkan PT Bank Mandiri Tbk. Rencananya, pemerintah bakal melepas saham di BTN sehingga Bank Mandiri dapat mengakuisisi bank perumahan itu.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pihaknya sangat menghargai keputusan Presiden. "Kami selalu menghormati keputusan pemerintah sebagai pemegang saham," ujar dia kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Jumat (25/4/2014),

Meski harus menelan pil pahit karena rencana besarnya harus kandas, Budi memastikan bakal terus mengejar ambisi Bank Mandiri untuk menjadi bank terbaik di kawasan regional.

"Kami akan tetap fokus memperkuat Bank Mandiri untuk menghadapi persaingan regional serta mewujudkan visi menjadi bank terbaik di ASEAN pada 2020," tegasnya.

Sebaliknya, Ketua Umum Serikat Pekerja BTN, Satya Wijayantara menilai keputusan Presiden merupakan langkah tepat. Namun keputusan itu justru menimbulkan tanda tanya baru bagi serikat pekerja BTN.

"Yaitu diktum kalimat ditunda yang berarti masih ada keinginan dari rezim SBY apabila diberi kepercayaan rakyat melalui calonnya di konvensi Partai Demokrat untuk berkuasa kembali, maka dipastikan terdapat kemungkinan gagasan akuisisi ini akan  bergulir kembali," tutur dia.

Serikat pekerja, kata dia, harus tetap waspada untuk terus menggelorakan semangat "Tolak dan Lawan Akuisisi". "Harus berani menentang (akuisisi) sampai muncul Peraturan Pemerintah (PP) yang menetapkan BTN sebagai bank tunggal dan fokus pada pembiayaan rumah untuk rakyat," cetus Satya.