Liputan6.com, London CEO di beberapa bank terbesar Eropa mengalami kenaikan paket gaji cukup signifikan sepanjang 2013. Tak tanggung-tanggung, CEO Credit Agricole, salah satu bank di Prancis bahkan mengalami kenaikan pendapatan hingga 43%.
Seperti dikutip dari CNBC, Rabu (30/4/2014), rata-rata penghasilan para CEO di sejumlah bank di Eropa meningkat sebesar 10% sepanjang tahun lalu.
Bahkan menurut hasil survei data bank-bank di Eropa yang dilakukan perusahaan analisa global Equilar, CEO Credit Suisse menikmati kenaikan gaji 28% sejak 2012.
Advertisement
CEO Credit Agricole Jean Paul Chifflet memperoleh kenaikan gaji sebesar US$ 2,8 juta atau Rp 32,3 miliar setelah perusahaannya berhasil mendapatkan laba penuh untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Tapi kenaikan pendapatan tersebut bukan apa-apa jika dibandingkan dengan CEO HSBC Stuart Gulliver.
Dia berhasil mencetak penghasilan sebesar US$ 12,7 juta atau Rp 146,5 miliar tahun lalu. Dana tersebut sudah termasuk gaji pokok, bonus uang tunai, kepemilikan saham dan pembayaran lainnya.
Gulliver disusul CEO Lloyds Banking Group Antonio Horta-Osorio yang memperoleh pendapatan sebesar US$ 12,5 juta. Dua bos bank global tersebut memang memperoleh bonus yang jauh lebih besar daripada gaji pokoknya. Masing-masing menerima bonus sebesar US$ 2,86 juta.
Hasil survei rata-rata pendapatan CEO dari 14 bank terbesar Eropa berjumlah hingga US$ 8,7 juta sepanjang 2013. Jumlah tersebut naik signifikan sebesar 16% dari tahun sebelumnya.
Total kompensasi CEO Credit Suisse Brady Dougan bahkan meningkat hingga US$ 10,5 juta, naik dari US$ 8,3 juta pada 2013. Pendapatan tersebut sudah termasuk bonus uang tunai senilai US$ 4,5 juta.
Rekannya di salah satu bank di Swiss, CEO UBS Sergio Ermotti menerima paket penghasilan sebesar US$ 11,6 juta sepanjang tahun lalu. Kenaikan bonus para CEO tersebut diperoleh setelah nilai saham sejumlah bank Eropa mencatatkan penguatan yang cukup signifikan.
Meski tahun lalu, saham-saham HSBC merosot hampir 14%, tapi selama lima tahun, nilai sahamnya selalu berhasil menguat hingga 27%. Sementara Llyod berhasil menerima penguatan saham hingg 40% sepanjang tahun lalu.
Tak ketinggalan, Credit Agricole juga menikmati peningkatan harga saham hingga 64% sementara Credit Suisse hanya mencatatkan penguatan sebesar 10% saja untuk periode yang sama.
Meski demikian, tetapi kenaikan gaji tersebut menuai kontroversi mengingat negara-negara Eropa masih belum pulih dari krisis finansial 2008 khususnya Inggris. Itu karena, bank-bank di Inggris terlalu banyak memberikan dana talangan bagi pemerintah.