Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami deflasi pada April 2014 sebesar 0,02%. Deflasi ini dipicu beberapa hal.
"Deflasi April ini paling tinggi dari makanan jadi 1,09%, sandang 0,25% dan penurunan harga emas," jelas Kepala BPS Suryamin dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Baca Juga
Namun untuk laju inflasi year on year (April 2013-April 2014) tercatat mencapai 7,25%. Sedangkan laju inflasi secara tahunan kalender yaitu 1,39%.
Advertisement
Inflasi komponen inti pada April 2014 mencapai 0,24%, sementara year on year mencapai 4,66%.
Dia menuturkan, deflasi juga pernah terjadi pada April 2009 sebesar 0,31%, kemudian pada April 2010 terjadi inflasi sebesar 0,15%.
Selanjutnya di 2012 kembali mengalami inflasi 0,21%, dan terakhir pada 2013 terjadi deflasi 0,10%. "Deflasi ini menunjukkan perkembangan harga bisa dikendalikan," tambah dia.
Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) yang disurvei BPS, sebanyak 39 daerah mengalami deflasi sementara 43 kota lainnya masih mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,79%. Sementara Inflasi terendah di Lhokseumawe 0,01%. Sedangkan inflasi tertinggi 1,57%. "Terendah Jember dan Samarinda," tutur dia.(Fik/Nrm)