Liputan6.com, Jakarta Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia mempertanyakan perubahan angka-angka indikator yang diajukan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rapat konsultasi penanganan PT Bank Century Tbk.
Dalam transkrip yang dibacakan oleh Jaksa pada sidang di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014), berkaitan kasus Bank Century, Sri Mulyani terlihat marah karena data yang diajukan oleh KSSK terus berubah-ubah.
"Angka Capital Adequacy Ratio (CAR) terus berubah, saya bisa mati berdiri ini," kata Sri Mulyani dalam transkrip tersebut.
Advertisement
Disebutkan, data mengenai CAR Bank Century yang dibawa oleh KSSK dalam rapat konsultasi dengan Kementerian Keuangan terus mengalami perubahan. Semula KSSK mengungkapkan angka CAR Bank Century di negatif 3. Tetapi kemudian berubah menjadi negatif 35.
Selain Angka CAR, dana yang diperkukan untuk melakukan penyelamatan juga terus berubah. Semula menurut data KSSK yang diperoleh dari Bank Indonesia, dana yang diperlukan untuk menyelamatkan Bank Century hanya sebesar Rp 600 miliar saja. Namun kemudian berubah menjadi RP 2,6 triliun.
Pada akhirnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengeluarkan dana mencapai Rp 6,7 triliun untuk melakukan penyelamatan untuk Bank Century.
Sri Mulyani untuk pertamakalinya hadir sebagai saksi dalam sidang kasus Bank Century dengan tersangka mantan deputi gubernur BI Budi Mulya.
Â