Sukses

Beri Cek Rp 115,3 Juta, Konsumen Ini Selamatkan Restoran di AS

Musim dingin yang ekstrim di AS membuat bisnis restoran cepat saji milik Joan Ressel dan suaminya ambruk.

Liputan6.com, Philadelphia - Pasangan suami istri asal Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) merasa sangat putus asa saat restoran makanan cepat saji yang dijalaninya terancam bangkrut setelah cuaca dingin ekstrim melanda wilayahnya beberapa waktu lalu. Tapi ancaman itu tak pernah menjadi nyata setelah seorang konsumen misterius memberi keduanya cek senilai US$ 10 ribu atau setara Rp 115,25 juta (kurs: Rp 11.525/US$).

Seperti dikutip dari NBC Philadelphia, Senin (5/5/2014), musim dingin yang ekstrim di AS membuat bisnis restoran drive-trhu milik Joan Ressel dan suaminya ambruk. Keduanya menderita kerugian besar yang tak bisa ditanggung lagi.

Kala itu, tak ada pilihan lain, keduanya siap untuk menutup bisnis tersebut. Tapi tanda diduga seorang pelanggan datang ke restoran dan memberi Ressel selembar cek bernilai US$ 10 ribu tanpa banyak bicara.

"Saya sangat terkejut, saat itu saya tengah sangat frustasi dan siap menggulung bisnis restoran saya. Tiba-tiba seorang pria datang di jendela restoran dan memberikan cek tersebut," ujarnya sangat bahagia.

Saat melihat jumlah uang yang tertulis di cek tersebut, Ressel mengaku sangat terharu. Dia sangat bersyukur karena jumlah tersebut lebih dari cukup untuk mengembalikan bisnisnya yang hampir ambruk.

Ressel memang mengaku pernah mengobrol dengan salah seorang pelanggan tentang kesusahan bisnisnya. Tapi dia sama sekali tak menyangka, percakapan itu berujung donasi hingga ratusan juta rupiah.

Sementara sang pemberi sumbangan yang enggan mengungkapkan identitasnya mengaku tersentuh dengan kesulitan bisnis yang tengah melilit Ressel dan sang suami. Akhirnya setelah bicara dengan istrinya, dia memutuskan untuk menyumbangkan uang yang dimiliki untuk membantu Ressel.

"Saya hanya merasa perlu membantunya. Lagipula ini mungkin bantuan Tuhan untuknya," ujar sang dermawan yang tetap misterius.

Sejak mendirikan bisnis tersebut pada 2008, Ressel telah melalui sejumlah cobaan yang berat. Dia didiagnosa menderita kanker pada 2010 dan harus menjalani enam kali operasi. Tak hanya itu, dia juga harus melakukan 30 kali perawatan radiasi agar kankernya tidak menyebar.

Dengan bantuan tersebut, Ressel dan sang suami bisa kembali melanjutkan bisnisnya.