Sukses

Kran Impor Kembali Dibuka, 3.200 Sapi Australia Siap Masuk RI

Setelah sempat mendapat larangan beberapa waktu lalu, para eksportir Australia untuk pertama kalinya kembali dapat mengekspor sapi ke RI.

Liputan6.com, Darwin - Setelah sempat mendapat larangan untuk melakukan ekspor ternak hidup, akhirnya para eksportir Australia untuk pertama kalinya kembali dapat mengirim sapi hidup ke Indonesia. Ribuan sapi digiring meninggalkan Darwin, Australia menuju Indonesia pada Senin (5/5/2014).

"Sebanyak 3.200 ekor sapi telah dikirimkan siang ini (waktu setempat) melalui Shorthorn Express. Kami memperoleh jalur pengiriman yang benar-benar baik," ungkap Operation Manager Exporter Supply Chain Assurance System (ESCAS) Ashley James seperti mengutip laman ABC News.

Demi mengawasi jalannya pengiriman tersebut, sebuah usaha gabungan dengan RuralCo dibentuk, Frontier International Agri. Lembaga tersebut dijalankan sejumlah mantan pegawai organisasi ekspor Elders dari North Australian Cattle Company.

James mengaku sudah berada di lokasi pengiriman sejak pagi hari. Dia merasa luar biasa senang melihat proses pengiriman tersebut berlangsung lancar.

"Para agen dan pemilik usaha melakukan pekerjaannya dengan baik dengan tetap menjalankan prosedur yang seharusnya," tutur James.

Dia mengatakan, menjalani bisnis tersebut bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu selama enam bulan untuk mengembangkan bisnis tersebut hingga sampai ke level sekarang.

"Kami sudah memiliki rantai pasokan dengan tiga konsumen besar di Indonesia. Dan sekarang kami tinggal mengirimkan sapi-sapi tersebut pada mereka," jelasnya.

Pada Oktober tahun lalu, Elders mengumumkan tujuh karyawan senior bisnis ekspor ternak hidup tersebut mengundurkan diri dan beralih ke RuralCo.

James mengatakan, para staf yang baru bekerja di Frontier International Agri telah mempelajari berbagai pengalaman berusia lebih dari 150 tahun di industri tersebut.

"Semua dari orang-orang kita telah terlibat dalam industri tersebut sebelum terjun ke dalam bisnis tersebut. Bisnis ini menunjukkan rasa kepercayaan kami," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia memang terlihat mulai kembali mengimpor sapi hidup asal Australia. Sepanjang kuartal I-2014, nilai impor sapi tercatat sebesar US$ 149.403.118 dan semuanya dipasok dari Australia. (Sis/Nrm)