Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi bank pertama di Indonesia yang diakui memiliki kemampuan untuk menyimpan arsip terbaik. BNI memperoleh akreditasi dengan level A atau Istimewa yang merupakan tingkatan akreditasi tertinggi yang dikeluarkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, BNI sebagai lembaga bisnis yang bergerak dalam bidang jasa keuangan memiliki arsip transaksi keuangan dan arsip lainnya yang cukup banyak. Arsip tersebut perlu dikelola dengan baik.
Untuk itu, sejumlah langkah telah dilakukan BNI untuk mengelola arsip secara maksimal seperti membuat Record Center yang sistem modern di Cikupa, Tangerang dengan luas lahan 3 hektar dan luas bangunan 1,2 hektar.
Advertisement
Record Center ini dapat menampung 315.000 kotak arsip, untuk melayani BNI seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Banten.
BNI juga telah meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) kearsipan baik melalui sosialisasi maupun dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti pelatihan, seminar, workshop, uji kompetensi, dan sertifikasi.
"Saat ini terdapat sebanyak 36 pegawai telah memiliki sertifikasi bidang kearsipan," jelas Gatot seperti tertulis dalam siaran pers, di Jakarta, Senin (5/52014).
Sebagai wujud keseriusan BNI dalam menyelenggarakan tata kelola arsip yang baik, maka di 2013 perseroan mengajukan permohonan untuk akreditasi bidang kearsipan yang diselenggarakan oleh ANRI.
Setelah dilakukan penilaian oleh beberapa lembaga dan asosiasi seperti ANRI, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI), pada akhirnya BNI mendapatkan akreditasi dengan level A.
“Itu merupakan tingkatan akreditasi tertinggi yang dikeluarkan oleh ANRI. BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi," pungkas Gatot.