Liputan6.com, New York - Amerika Serikat (AS) berencana merevisi aturan baru bagi imigran yang memiliki keterampilan kerja tinggi untuk masuk ke negara ini.
Revisi juga membuka peluang bagi pasangan pekerja yang memiliki bakat keterampilan tinggi dalam bidang teknologi atau rekayasa bisa bekerja di AS.
"Ini telah dinanti warga individu Amerika. Banyak yang menunggu kartu hijau dan akhirnya meninggalkan negaranya untuk bekerja bagi pesaing kita. Faktanya adalah kita harus berbuat lebih banyak untuk menarik dan mempertahankan bakat kelas dunia bisa masuk ke Amerika Serikat dan peraturan ini menempatkan kami pada jalur untuk melakukan itu," jelas ," kata Menteri Perdagangan AS Penny Pritzker melansir laman Reuters, Rabu (7/5/2014).
Salah satu dari dua perubahan peraturan yang diusulkan akan memungkinkan pasangan dari pemegang H-1B visa, yang diberikan kepada pekerja di bidang-bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi dan rekayasa, untuk memiliki pekerjaan di Amerika Serikat.
Di mana aplikasi kartu hijau pasangan mereka juga ikut dipertimbangkan. Saat ini, pasangan dari visaholders AS masih tidak diberikan izin untuk bekerja.
Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, yang ikut mengumumkan aturan baru tersebut mengatakan hal ini bisa menambah jumlah imigran 97 ribu orang pada tahun pertama dan sekitar 30 ribu per tahunnya setelah itu.
Perubahan regulasi yang diusulkan lainnya akan memberikan keleluasaan dokumen bagi para peneliti luar dan profesor yang terbaik di bidang mereka. Peraturan akan berlaku setelah masa komentar publik selama 60-hari.
Pritzker mengatakan, selama ini bisnis baru di Amerika Serikat sebesar 28% dimulai para imigran di mana 40% perusahaan yang sukses masuk daftar Fortune 500 justru dimulai para imigran atau anak-anak mereka.
Dia mencontohkan Andy Grove, mantan CEO Intel Corp yang merupakan kelahiran Hungaria. Kemudian Sergey Brin, imigran Soviet yang ikut mendirikan Google; dan Co-founder Yahoo Jerry Yang, yang berasal dari Taiwan. Para imigran dikatakan telah membuat dampak besar pada ekonomi AS.
Pritzker Juga didukung mendorong Presiden Barack Obama untuk merombak sistem imigrasi AS sehingga akan memungkinkan Amerika Serikat memberikan kartu hijau untuk mahasiswa pascasarjana.
Namun, Senator Jeff Sessions, seorang Republikan dari Alabama dan lawan reformasi imigrasi, mengecam perubahan yang diajukan. "Sekali lagi, pemerintah bertindak secara sepihak untuk mengubah hukum imigrasi dengan aturan pekerja Amerika," katanya.
"Ini akan membantu perusahaan dengan memberikan pekerja lebih banyak dan membuat upah kian murah. Ini merupakan kabar baik bagi warga di negara-negara lain yang akan dipekerjakan. Tapi bagi orang Amerika, itu hanya akan mengurangi upah, kesempatan kerja yang lebih rendah, dan membuat lebih sulit," tegas Sessions. (Nrm)
Advertisement