Sukses

Keruk Batu Bara Lebih Banyak, Adaro Lapor ke ESDM

Adaro Energy menargetkan produksi batu baranya pada tahun ini sebesar 56 juta ton.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengaku akan berkonsultasi dengan Kementerian Energi Sumber daya Mineral (ESDM) soal pencapaian target produksi batu bara tahun ini.

Direktur Keuangan Adaro David Tendian mengatakan, target produksi batu bara Adaro pada tahun ini sebesar 56 juta ton. Namun dipastikan perusahaan mampu memproduksi melebihi target.

Agar pencapaian produksi tersebut tidak bermasalah, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan Kementerian ESDM. Pasalnya saat ini pemerintah membatasi produksi batu bara.

"Target produksi 54-56 juta ton, kami berdiskusi dengan ESDM mendapat approval mencapai produksi 56 juta ton, dari kemampuan produksi kami ada kapasitas produksi tersebut," kata David, dalam acara investor day, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Adapun produksi batu bara perusahaan di kuartal pertama 2014 mencapai 14 juta ton. Target tersebut meningkat 22% dibanding produksi periode yang sama 2013 sebesar 11,4 juta ton.

Sedangkan penjualan sampai kuarta I-2014 tercatat sebesar 13 juta ton, meningkat 23% dari periode sebelumnya 2013 11,2 juta ton.

David mengungkapkan, produksi batu bara tersebut mayoritas untuk memasok kebutuhan dalam negeri, sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Negara Uap.

Untuk Kebijakan pemerintah tentang Domestik Market Obligation (DMO), Adaro berkomitmen akan mematuhi kebijakan tersebut.

"DMO, kami akan patuh terhadap peraturan pemerintah. Kami Adaro pemasok batu bara terbesar di Indonesia, jadi kontrubusi kami terbesar pemasok ke pembangkit batu bara," pungkasnya.

Pemerintah berkomitmen membatasi produksi batu bara sebanyak 400 juta ton guna mengatasi penurunan harga batu bara lebih lanjut. (Pew/Nrm)