Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengungkapkan alasan menjual properti dengan mata uang dolar Amerika adalah untuk memudahkan transaksi.
Direktur PT Lippo Cikarang, Ju Kian Salim mengatakan saat ini mayoritas konsumen properti Lippo Cikarang adalah investor asing. Sebab itu pemakaian mata uang dolar dinilai lebih efisien.
"Kan yang investasi partner kita orang asing dari Jepang dan Korea, biar gampang saja hitungnya," kata Ju, dalam acara investor day, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Ju menuturkan, harga tanah di kawasan industri telah naik 13,63% menjadi US$ 250 per meter persegi dari US$ 220 per meter persegi pada Desember 2013.
"Untuk harga tanah sekarang kita US$ 250 per meter persegi. Tahun lalu itu US$ 220 per meter persegi, karena kita setiap tahun itu naik 10%," tuturnya.
Menurut Ju, tahun ini perseroan tidak melakukan langkah akuisisi namun hanya melakukan pengembangan lahan yang sudah ada.
Saat ini cadangan lahan (land bank) perusahaan mencapai 580 hektar dengan rincian 200-300 hektar land bank industri dan 280 hektar land bank untuk kawasan residensial.
"Kami nggak fokus untuk akuisisi lahan, jadi kami akan kembangkan sekarang (land bank) yang dipunya untuk ditambah nilai tambah," pungkasnya. (Pew/Nrm)