Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya untuk meningkatkan penyerapan batubara sebagai sumber energi kelistrikan. Targetnya, peningkatan tersebut bisa mencapai 60%.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, upaya tersebut telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP)Â Nomor 23 Tahun 2014, Peraturan Menteri ESDM 10 Tahun 2014 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 2186.K/91/MEM/2014.
"Khusus batubara misalnya, persentase pemakaiannya saat ini adalah 50 % untuk pembangkit. Pada tahun 2022 pemanfaatan batubara ditargetkan 60 %," kata Jarman, di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Jarman mengungkapkan ESDM ingin meningkatkan penyerapan batubara karena mineral tersebut merupakan energi yang murah dan mudah didapat. Indonesia merupakan salah satu produsen batubara terbesar di dunia.
Ia menambahkan, karena batubara identik dengan energi yang kotor mencemarkan udara, pemerintah juga memikirkan penggunaan tehnologi agar penyerapan batubara tersebut tidak mencemari lingkungan.
"Energi baru ini juga penting, karena ramah lingkungan dan sustain untuk masa mendatang," tutur dia.
Selain batubara, pemerintah juga melakukan peningkatan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)Â mini hydro dan multi hydro yangditargetkan pada 2022 bisa mencapai 15 %. (Pebrianto Eko Wicaksono/gdn)
RI Bakal Optimalkan Pemakaian Batu Bara untuk Listrik
Selain batubara, pemerintah juga melakukan peningkatan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mini hydro dan multi hydro.
Advertisement
Kredit