Liputan6.com, Jakarta - Pedagang ayam tradisional mengeluh karena penjualan menurun seiring lonjakan harga ayam. Harga ayam naik sekitar Rp 5 ribu-Rp 10 ribu per ekor.
Marfuah (53), pedagang Pasar Kebayoran Lama mengatakan, harga ayam naik dari sebelumnya Rp 30 ribu per ekor untuk kecil menjadi Rp 35 ribu-Rp 40 ribu per ekor.
Begitu juga untuk ukuran yang besar, dari yang sebelumnya Rp 110 ribu per kg menjadi Rp 125 ribu sampai Rp 135 ribu per ekor.
"Ganti harga malah, jadi kami kan berat. Yang beli ngeluh. Yang kecil kira-kira 2 kg harganya Rp 35 ribu sampe Rp 40 ribu per ekor. Yang gede (4kg) Rp 125 ribu hingga Rp 135 ribu per ekor," kata dia Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Kenaikan tersebut, lanjut dia terjadi secara drastis pada minggu ini. Ia mengaku tak mengetahui sebab dari kenaikan tersebut. Namun demikian pihaknya memperkirakan dipengaruhi oleh semakin dekatnya dengan bulan puasa.
"Pokoknya minggu ini, langsung naiknya. Minggu kemarin pelan. Kurang tahu, tapi iya (puasa) kayaknya. Ternaknya juga sepi," kata dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Siti Rukiyah (45). Dengan naiknya harga ayam, ia terpaksa menambah modal untuk pembelian ayam. Kata dia, untuk ayam besar kini modalnya menjadi Rp 112 ribu per ekor. Sedangkan untuk ukuran yang kecil Rp 33 ribu per ekor. "Tambah sepi kalau naik kaya gini," keluhnya.
Â
Berikut pantauan harga kebutuhan pokok Liputan6.com:
Cabai merah rawit Rp 16.000 per kg
Advertisement
Cabai merah keriting Rp 10.000 per kg
Cabai hijau rawit Rp 12.000 per kg
Sawi hijau Rp 5.000 per kg
Tomat Rp 6.000 per kg
Wortel Rp 6.000 per kg
Timun Rp 5.000 per kg
Kol Rp 5.000 per kg
Terong Rp 6.000 per kg
Bawang merah Rp 16.000 per kg
Bawang putih Rp 12.000 per kg
Kentang Rp 10.000 per kg
Buncis Rp 7.000 per kg
Kacang panjang Rp 6.000 per kg
Pare Rp  6.000 per kg
Kembang kol Rp 15.000 per kg
Brokoli Rp 18.000 per kg
Oyong Rp 6.000 per kg (Amd/Ahm)