Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan selama beberapa tahun terakhir, perkembangan yang dialami maskapai plat merah tersebut cukup menggembirakan.
Hal ini dapat dilihat dari periode 2006 hingga saat ini, maskapai tersebut telah mengalami banyak peningkatan dalam berbagai sektor.
"Pada periode 2006 sampai sekarang, dapat saya katakan perusahaan selama beberapa tahun itu cukup fantastis berkembangannya," ujar dia di auditorium Garuda City Center (GCC), Cengkareng, Tangerang, Jumat (9/5/2014).
Dia menjelaskan, pada 2006 maskapai hanya memiliki 48 unit pesawat, namun saat ini meningkat 3 kali lipat menjadi 141 unit. Bahkan pada tahun ini Garuda akan kedatangan 27 pesawat baru.
Selain penambahan jumlah pesawat, pada periode tersebut Garuda juga terus mengalami peningkatan jumlah penumpang, dari 9,5 juta pada 2006, saat ini meningkat 2,5 kali lipat menjadi 25 juta penumpang.
Peningkatan ini juga diikuti dengan penambahan frekuensi, dimana pada 2006 tidak lebih 140 flight, sedang saat ini telah mencapai 600 flight.
"Revenue kami juga mengalami peningkatan, dulu hanya sebesar US$ 1,2 miliar, tetapi tahun lalu sudah mencapai US$ 3,7 miliar, meningkat 3 kali lipat," katanya.
Menurut Emir, saat ini Garuda menduduki peringkat ke-3 untuk kategori first class maskapai dunia, di bawah Singapore Airlines dan Qatar Airways.
"Dengan perkembangan dunia penerbangan, kompetisi makin ketat. Singapore Airline pada kuartal IV, Maret lalu, mereka juga lossing money, kita harus akui mereka still best airlines, tetapi mereka mengalami kesulitan operating cost US$ 60 juta. Tetapi artinya bagi Garuda Indonesia, proses bisnis kita harus dipercepat," tandas dia. (Dny/Nrm)