Sukses

Permintaan Tinggi, Harga Pala Kering di Palu Naik Jadi Rp 53 Ribu

Pala kering yang tersebar di Palu, Sulawesi Tengah, hampir semua berasal dari petani di Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong.

Liputan6.com, Palu - Harga jual buah pala kering di sejumlah pengepul di Palu, Sulawesi Tengah, berangsur naik ke harga Rp 53 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya, harga komoditi perkebunan ini di kisaran Rp 48 ribu per kg hingga Rp 45 ribu per kg.

Mikel salah satu pengepul pala kering mengaku, naiknya harga jual pala kering disebabkan tingginya permintaan pasar. Sementara, lanjut dia, pasokan dari petani kian menipis seiring mendekati berakhirnya masa panen.

"Sudah tiga hari terakhir harga jualnya naik di tingkat pengecer," akunya kepada Liputan6.com saat ditemui di sentra pengepulan buah pala kering Kecamatan Palu Utara, seperti ditulis pada Minggu (11/5/2014).

Menurut Mikel, pala kering yang tersebar di Palu hampir semua berasal dari petani di Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong.

"Pasokan dari kedua kabupaten tersebut mulai berkurang. Makanya harga jual naik di sejumlah pasar, apa lagi permintaan juga cukup tinggi," ungkapnya.

Anas pengepul pala kering lainnya menuturkan, harga jual pala kering diperkirakan terus akan meningkat sampai musim panen raya sejumlah petani kembali.

"Kurang lebih seminggu lagi masa panen betul-betul berakhir dan pasti harga jual pala kering juga akan terus meningkat," jelasnya.

Apa lagi, ada beberapa petani juga sudah pintar melakukan permainan dengan menyimpan stok di akhir-akhir musim panen.

Petani tersebut baru akan mendistribusikan stok mereka ke pengepul kalau harga jual di pasaran sudah benar-benar sangat tinggi.

"Ada juga petani yang begitu. Mereka kan juga sudah tahu kalau di akhir masa panen apa lagi permintaan tinggi di pasaran pasti harga jualnya juga tinggi. Makanya biasa mereka bermain begitu," pungkasnya.

Untuk diketahui, kualitas pala kering yang berasal dari petani Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong sangat bagus digunakan untuk pembuatan minyak pala.