Liputan6.com, Naypyidaw Waktu penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tinggal menghitung waktu. Namun ternyata, masih banyak tantangan dari dalam maupun luar kawasan yang dapat mengganggu terwujudnya rencana tersebut.
Seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (11/5/2014), Data statistik Sekretariat ASEAN menunjukkan, 80% langkah menuju MEA telah berhasil diwujudkan.
Meski demikian, para analis mengungkapkan, ketidakpastian perekonomian dan situasi politik di dalam dan luar kawasan dapat mengganggu terwujudnya MEA sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Advertisement
Indonesia misalnya, negara dengan perekonomian terbesar di Asia tenggara ini tengah sibuk mengurus pemilihan legislatif dan presiden di tahun ini. Kondisi tersebut membuat konsentrasi pemerintah berkurang pada sejumlah isu yang berhubungan dengan komitmennya mewujudkan MEA 2015.
Tak hanya itu, muncul juga kecemasan dari beberapa pihak mengenai kesesuaian kebijakan perekonomian Indonesia dengan MEA 2015 di bawah pemimpin yang baru terpilih nantinya.
Tantangan lain yang menghadang adalah sempat adanya penarikan dana asing besar-besaran sehingga nilai tukar di beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia sempat mengalami penurunan terparah sejak pertengahan tahun lalu.
Situasi dari luar yang dapat mengganggu terwujudnya MEA 2015 adalah perekonomian China tang merupakan rekan dagang terbesar bagi negara-negara Asia Tenggara.
Ekspor ASEAN ke China, tampak berkurang menyusul melambatnya pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. Data terakhir menunjukkan nilai perdagangan antara ASEAN dan China berada di level US$ 105,22 miliar dalam kuartal pertama 2014.
Meski demikian, di tengah melonjaknya keraguan akan kemampuan negara-negara ASEAN mewujudkan MEA 2015, para pejabat senior Thailand menyatakan komitmen yang besar.
Berbagai upaya untuk mewujudkan MEA 2015 pun terus dilakukan. Pada pertemuan yang digelar pada April lalu di Myanmar, menteri-menteri keuangan dari 10 negara ASEAN berjanji akan merealisasikan tujuan-tujuan MEA. Janji tersebut dilontarkan seiring dengan tekad pemerintah di masing-masing negara untuk menjaga stabilitas pasar keuangan ASEAN.
Sebelumnya, pada Februari, sejumlah menteri perekonomain ASEAN juga bekerja keras mencapai target-target MEA 2015 yang disusun selama dua hari di Singapura. (sis/gdn)