Liputan6.com, London Sosok wanita di jajaran direksi tertinggi perusahaan masih sangat jarang ditemui. Tak aneh memang, mengingat kaum pria telah lama mendominasi posisi teratas dalam menggerakan roda bisnis khususnya di perusahaan-perusahaan besar berskala internasional.
Seperti dikutip dari The Economist, Minggu (11/5/2014), penelitian terkini dari Strategy&, perusahaan konsultan strategi, wanita yang menjabat sebagai chief executif officer (CEO) di perusahaan-perusahaan besar di dunia hanya tercatat 5% saja. Artinya, hampir seluruh perusahaan raksasa dunia kini berjalan di bawah kepemimpinan para pria.
Baca Juga
Penelitian yang mengambil data sejak 14 tahun lalu itu menunjukkan, para bos wanita lebih mudah keluar dari perusahaan dibandingkan para pria. Sebanyak 38% CEO wanita tercatat berhenti dari pekerjaannya dalam 10 tahun terakhir. Sebaliknya, hanya 27% bos pria yang mengalami kejadian serupa.
Advertisement
Penelitian itu juga membuktikan, para wanita lebih berisiko dipecat daripada para bos pria.
Psikolog di Universitas Exeter Inggris, Michelle Ryan mengungkapkan, hal tersebut merupakan gejala yang sering dihadapi para wanita yang menjabat sebagai seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar.
"Mereka bisa melaju ke tempat tertinggi dalam berkarir dengan mengambil alih perusahaan yang tengah dalam masalah. Faktanya para pimpinan wanita yang berasal dari luar perusahaan lebih mudah dikeluarkan," jelas Ryan.
Untuk diketahui, hasil tersebut merupakan kesimpulan penelitian terbaru dari perusahaan riset global yang awalnya dikenal dengan sebutan Booz & company. Perusahaan tersebut telah melakukan penelitian pada sejumlah CEO di 2.500 perusahaan terbesar di dunia sejak 2000. (sis/gdn)