Sukses

Pengaruh Kenaikan Tarif Listrik ke Perusahaan Sawit Kecil

Biaya overhead listrik hanya berkontribusi kurang dari 5% terhadap total biaya produksi sebuah perusahaan sawit.

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) hanya berdampak kecil bagi perusahaan kelapa sawit. Hal itu disebabkan karena produsen hulu kelapa sawit menjalankan pabrik dengan menggunakan generator bertenaga uap.

Associate Director PT Fitch Ratings Indonesia Erlin Salim menjelaskan, listrik bukan merupakan komponen biaya utama perusahaan kelapa sawit. biaya overhead listrik hanya berkontribusi kurang dari 5% terhadap total biaya produksi untuk sebuah perusahaan besar.

Meskipun demikian, Fitch menyarankan agar perusahaan sawit peningkatan efisiensi sehingga bisa meredam sebagian dari dampak kenaikan harga listrik.

"Dampaknya tentu saja tingkat marjin keuntungan perusahaan akan dapat tetap stabil atau hanya sedikit tergerus di tahun 2014," katanya dalam keterangan pers, Senin (12/5/2014).

Fitch memperkirakan perusahaan gas industri paling terpengaruh oleh kenaikan tarif ini. Biaya overhead, terutama biaya listrik perusahaan gas industri, berkontribusi sekitar 70% terhadap biaya produksi.

Di bulan Januari 2014, pemerintah dan DPR telah setuju untuk menaikkan tarif listrik untuk industri mulai tanggal 1 Mei 2014. Peningkatan tarif berkisar antara 40% - 65% akan diterapkan secara bertahap setiap dua bulan, dari Mei sampai November 2014.

Jika tarif yang baru sudah diberlakukan secara penuh, pemerintah berekspektasi dapat menghemat subsidi listrik sekitar Rp 8,9 triliun.

Video Terkini