Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia telah mengakuisisi 36% hak partisipasi di Blok Shale Gas Fasken di Amerika Serikat dari Swift Energy.
"Transaksi akuisisi senilai US$ 175 juta ini ditargetkan akan selesai pada 30 Juni 2014," kata Direktur Keuangan PGN M. Reza Pahlevi di Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Sebagai BUMN di sektor gas bumi, lanjut Reza, PGN ingin turut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kehandalan pasokan gas ke dalam negeri, sehingga kemandirian energi dapat diwujudkan.
"PGN akan selalu mendukung upaya pemerintah mewujudkan konversi energi ke gas bumi," pungkas Reza.
Advertisement
Aksi akuisisi ini mengukuhkan langkah PGN untuk masuk di bisnis hulu migas. Blok Shale Gas Fasken menjadi blok kedua yang dikuasai perseroan setelah PGN melalui Saka Energi mengambil alih 100% saham Blok Ujung Pangkah, Madura.
Sementara itu, CEO Swift Energ Terry Swift berharap kehadiran Saka Energi bisa membantu perseroan untuk mengebor gas alam dengan lebih produktif. Tak hanya itu, transaksi ini juga bisa membantu keuangan perseroan untuk meningkatkan belanja modal dalam rangka mendukung pertumbuhan perseroan di 2015.
"Saka Energy adalah mitra sempurna untuk bersama-sama mengembangkan areal ini bersama Swift Energy, " kata Swift dalam situs resmisnya.
Berusia 49 Tahun
Menginjak usia 49 tahun, PGN mengklaim telah berhasil membuktikan diri sebagai perusahaan energi yang mampu menjadi solusi bagi pemenuhan energi di dalam negeri.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, melalui pembangunan infrastruktur gas bumi di berbagai wilayah Indonesia, PGN terus memperluas pemanfaatan gas bumi guna mengurangi ketergantungan energi terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Â
"kami bersyukur bahwa PGN dapat terus berkarya untuk mewujudkan kemandirian energi dengan membangun infrastruktur dan menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia," kata Hendi.
Dengan energi baik yang ramah lingkungan dan efisien, diusianya yang ke 49 tahun, PGN berharap perekonomian Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Â
Menurutnya, PGN kini telah memantapkan diri sebagai BUMN gas yang mandiri dengan membangun berbagai infrastruktur dan memperkuat pasokan gas bumi di sektor hulu.
Di sektor infrastruktur, PGN telah membangun lebih dari 6.000 Km jaringan pipa gas, memiliki 2 unit Floating Storage Regasification Unit (FSRU), di mana salah satunya di miliki bersama melalui Nusantara Regas, membangun 2 unit Mobile Refueling Unit (MRU) dan sejumlah SPBG di Indonesia.
Â
Melalui jaringan distribusi, selama tahun 2013 PGN menyalurkan sebanyak 827 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara dengan 145 ribu barel minyak per hari kepada lebih dari 100 ribu pelanggan rumah tangga dan 3.000 pelanggan industri, UKM komersial dan SPBG.
Â
"Dengan menyalurkan gas bumi kepada para pelanggan tersebut, PGN mampu menciptakan efisiensi biaya bahan bakar hingga sekitar Rp 55 triliun per tahun," ujar Hendi. (Pew/Ndw)