Liputan6.com, Jakarta - Aksi pembobolan dana nasabah perbankan kerap terjadi belakangan ini. Tercatat, Minggu ini dana nasabah PT Bank Mandiri Tbk dibobol dengan modus skimming. Minggu sebelumnya saat sedang melakukan perbaikan sistem, salah satu bank swasta juga dibobol hingga mencapai Rp 21 miliar. Selain itu, masih banyak lagi cerita pembobolan lainnya.
Agar korban aksi pembobolan tersebut tidak terus menyebar luas, selaku pengawas perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) langsung memanggil manajemen bank yang terindikasi telah dibobol.
"Kami panggil untuk menyusun langkah-langkah atau rencana tindak yang bersifat segera dan realistis dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang dihadapi," kata Deputi Komisioner OJK Manajemen Strategis I B, Lucky Fathul AH dalam keterangannya, Kamis (15/5/2014).
Lucky menambahkan OJK juga telah meminta manajemen bank untuk tetap mengedepankan kepentingan nasabah dan melakukan pendekatan kepada nasabah secara aktif.
Selain itu bank harus selalu membuka jalur komunikasi yang memudahkan seluruh nasabah untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan upaya-upaya konkrit yang telah, sedang dan akan dilakukan bank.
Menurutnya, beberapa bank yang kebobolan sudah melaporkan tindak lanjut yang sudah dan akan dilakukan seperti menelusuri profiling transaksi, pemblokiran kartu, penggantian kartu, penggantian dana nasabah dan komunikasi kepada stakeholder sebagai bagian dari rencana aksi jangka pendek.
"OJK meminta seluruh manajemen bank untuk terus meningkatkan kualitas pengamanan penggunaan teknologi informasinya untuk semakin meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tegas Lucky. (Yas/Gdn)
Marak Aksi Pembobolan, OJK Panggil Manajemen Bank
Bank harus selalu membuka jalur komunikasi yang memudahkan seluruh nasabah untuk mengetahui permasalahan yang terjadi.
Advertisement