Sukses

Port of Busan, Pelabuhan Tertua Korsel yang Paling Sibuk di Dunia

Salah satu infrastruktur terbesar di dunia merupakan pelabuhan pertama Korea yang pertama kali dibuka pada 1407.

Liputan6.com, Busan - Korea Selatan terus menunjukkan keseriusannya membangun perekonomian negara dengan merombak dan mengembangkan Port of Busan di bawah pengawasan Busan Port Authority (BPA) yang berdiri pada 2004. Salah satu infrastruktur terbesar di dunia merupakan pelabuhan pertama Korea yang pertama kali dibuka pada 1407.

BPA telah mengarungi petualangan panjang dengan meluncurkan berbagai upaya demi mengembangkan Port of Busan dan menyulapnya menjadi pelabuhan unggulan dunia. Tak sia-sia, kini Port of Busan menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di dunia.

Bayangkan saja, pelabuhan kebanggaan warga Korea Selatan ini telah mampu menjadi pusat perhubungan 500 pelabuhan di 100 negara.
Mengerucut di Asia, Port of Busan berada di peringkat kelima sebagai pelabuhan penampung truk kontainer dan jalur pengiriman terbesar di Asia.

Pelabuhan yang terdiri di Busan ini mampu menampung hingga 10 ribu truk kontainer sepanjang 20 meter persegi di salah satu bagiannya. Sementara pada 2010, pelabuhan ini tercatat mengelola sekitar 13,4 juta truk kontainer yang melintas di pelabuhan tersebut.

Berikut seluk beluk salah satu pusat perdagangan dunia era modern ini seperti dikutip dari situs resmi Busan Port Authority, Ship of Technology, dan Business of Korea, Jumat (16/5/2014):

 

2 dari 4 halaman

Dibuka Sejak 1407


Port of Busan Dibuka Sejak 1407

Terkenal sebagai kota pelabuhan, Port of Busan dibuka sejak 1407 sebagai Busan-po. Sejak pembangunan dermaga pertama kali pada 1906, pelabuhan tersebut terus mengalami serangkaian usaha pengembangan berkelanjutan.

Berbeda dengan Jeju, Port of Busan merupakan satu-satunya kota pelabuhan yang tidak direbut Korea Utara selama perang Korea yang berlangsung pada 1950-1953. Setelah perang tersebut berakhir, Port of Busan menjadi kota pelabuhan terpisah yang memiliki pemerintahan sendiri.

Kini Port of Busan telah bertransformasi menjadi pelabuhan modern yang menjadi persinggahan para penumpang internasional. Maklum pelabuhan terbesar di Korea ini memiliki terminal kapal ferri dan 6 terminal termpat bersandar truk kontainer di empat lokasi berbeda Buk-hang (the North Port), Nam-hang (the South Port), Gamcheon-hang (Gamcheon Port) and Dadaepo-hang (Dadaepo Port).

Sementara Busan kini telah berkembang menjadi kota pelabuhan serta tuan rumah untuk industri-industri besar seperti pembangunan kapal, mobil, baja, elekstronik, bahan kimia, keramik dan kertas.

 

3 dari 4 halaman

Pusat Perdagangan Dunia

Jadi salah satu pusat perdagangan dunia

Port of Busan dapat menampung 184 kapal barang yang datang ke dermaganya. Setiap tahunnya, pelabuhan tersebut dapat membongkar dan memuat 14,99 juta ton kargo setiap tahunnya hingga mencapai 91 juta ton pada 2012.

Setiap tahunnya volume kargo di Port of Busan terus meningkat. Tak heran, Port of Busan mampu menjadi salah satu pusat perdagangan dunia yang menghubungkan negara-negara di kawasan Asia hingga Eropa.

Port of Busan tercatat menghubungkan 600 pelabuhan dari 100 negara yang tersebar di seluruh pelosok dunia. Kini kota pelabuhan tersebut juga menjadi basis pemancingan ikat terbesar di Korea.

 

4 dari 4 halaman

Aktivitas Ekonomi

Peran Port of Busan bagi aktivitas ekonomi negara

Port of Busan mengelola 40% dari total kargo nasional Korea Selatan yang 80% di aantaranya adalah kargo kontainer. Sementara itu, Port of Busan juga bertanggungjawab atas 42% produksi perikanan nasional.

Setiap harinya, sekitar 130 kapal angkut barang bersandar di dermaga-dermaga Port of Busan. Hingga 2007, sebanyak 13,3 juta truk kontainer berbadan panjang menyimpan barang-barangnya di Port of Busan.

Selain itu, sekitar 365 ribu kargo pengirim barang berbahan keras dibongkar dan dimuat di sana. Sebagian besar kargo di pelabuhan tersebut menampung daging, logam, hingga minyak gas, batubara, dan bijih besi.

Tak hanya itu, pasair dan sejumlah produk industri juga ditampung dikirim ke berbagai negara melalui pelabuhan itu. Pada 2008, dengan menampung 13,4 juta kontainer, Port of Busan berhasil merebut gelar pelabuhan terbesar kelima di dunia. (Sis/Ndw)