Sukses

Bulog Impor 27 Ribu Ton Gula Konsumsi dari Thailand

Tahun ini, Bulog mengantongi izin impor sebanyak 350 ribu ton dari Kementerian Perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Urusan Logistik (Bulog) telah melakukan impor gula kristal putih (GKP) untuk gula konsumsi rumah tangga dari Thailand sebesar 27 ribu ton. Tahun ini, Bulog mengantongi izin impor sebanyak 350 ribu ton dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Sampai sekarang baru (impor) 27 ribu ton. Impornya dari Thailand," ujar Direktur Perdagangan Luar Negeri Kemendag Bachrul Chairi di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014).

Bahrul juga menyatakan, pihaknya akan melakukan rapat terkait masa berlaku Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk Bulog yang habis kemarin (15/5/2014). Hal ini dilakukan untuk memudahkan Bulog melakukan impor untuk memenuhi kekurangan stok gula.

"Bulog sampai hari ini izinnya belum diperpanjang untuk impor dan mereka mohon diperpanjang sampai Juli. Nanti sore pemutusannya berbagai hal soal pergulaan," katanya.

Sementara itu, terkait perembesan gula rafinasi ke pasaran yang terjadi pada tahun lalu, Bachrul menegaskan Kemendag telah mengurangi jatah impor gula rafinasi sebesar 200 ribu ton sebagai sanksi kepada perusahaan yang melakukan perembesan.

"Tahun ini rafinasi sudah kita kurangi 200 ribu ton karena penalti, persisnya 191 ribu ton penalti yang sudah dieksekusi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk perusahaan-perusahan yang  tahun lalu ditengarai melakukan perembesan gula rafinasi," jelasnya.

Dengan adanya penalti ini, lanjut Bachrul, maka alokasi impor gula rafinasi untuk tahun ini lebih kecil dari tahun lalu, yaitu rencananya hanya sebesar 2,9 juta ton.

"Lebih kecil dari tahun lalu karena dipotong penalti. Tapi itu sangat ketat dilakukan oleh Kemenperin dengan benar-benar melakukan audit utk kontrak-kontrak yang menjadi dasar pemberian rekomendasi," tandasnya. (Dny/Ndw)