Sukses

Penambahan Landasan Dongkrak Slot Penerbangan Bandara Soetta

DKI Jakarta dinilai masih butuh tambahan bandara mengingat jumlah penumpang pesawat dari dan menuju Jakarta makin bertambah per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Reporter: Septian Deny

Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan menambah jumlah slot penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Penambahan slot tersebut rencananya menjadi 72 slot dari dari saat ini sebanyak 64 slot.

Pengamat Penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, meski pun sudah terhitung padat, namun penambahan slot penerbangan pada bandara ini masih bisa dilakukan asal diiringi dengan penambahan kelengkapan alat bantu penerbangan di bandara. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Bandara Heathrow, London, Inggris.

"Itu bisa saja dilakukan, Soetta bisa melihat dari Bandara Heathrow, ada alat yang membantu sehingga bisa memadai, simpel sebenarnya. Saya yakin bisa," ujar Dudy saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (18/5/2014).

Dia bahkan menilai, slot penerbangan bisa ditambah lebih banyak lagi asalkan pihak pengelola bandara mau menambah satu landasan pacu lagi dari yang telah ada saat ini sebanyak 2 landasan pacu.

"Saya rasa 72 slot tidak terlalu padat, bisa dilakukan. Malah tahun depan bisa saja sampai 92 slot asal disiapkan dengan infrastrukturnya, kalau perlu ditambah satu landasan lagi, itu pasti akan sangat membantu," jelas Dudy.

Meski demikian, Dudy tetap menyatakan DKI Jakarta masih perlu menambah satu bandara lagi, selain Bandara Soetta. Hal ini karena sebagai ibukota negara, jumlah penumpang pesawat dari dan menuju Jakarta setiap tahunnya akan terus meningkat, sementara Bandara Halim Perdana Kusuma yang mulai dioperasikan untuk maskapai komersial berjadwal dianggap kurang mampu melayani penerbangan komersil.

"Halim memang punya militer dan itu dibutuhkan untuk menjaga keamanan sehingga Halim itu tidak bisa terlalu dimaksimalkan untuk penerbangan komersil, Halim itu sifatnya hanya untuk singgah. Sebetulnya Jakarta butuh satu lagi (bandara) yang rencananya di Karawang tetapi sampai saat ini belum kelihatan progresnya," tandasnya. (Dny/Ahm)