Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan alihkan 4.900 karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang berada di Jember dan Lumajang, Jawa Timur yang telah di PHK oleh perusahaan untuk masuk ke sektor wirausaha.
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Busharmaidi mengatakan, PHK tidak dapat dihindari karena pangsa pasar Sampoerna mengalami penurunan sehingga mempengaruhi pendapatan perusahaan.
"Dari yang saya tahu dari media massa, mereka mulai kesulitan memasuki pasar saat ini. Jadi pengurangan itu bukan karena penggantian mesin tetapi karena pangsa pasar yang berkurang." ujarnya di Graha Sucofindo, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2014).
Untuk mengatasi pengangguran yang terjadi akibat PHK ini, menurutnya dapat dilakukan dengan mengalihkan para pekerjanya kepada bidang usaha lain seperti berwirausaha. "Kami akan coba mengalihkan mereka ke bidang usaha lain. Program IKM dapat menjadi pemecah untuk masalah itu," lanjutnya.
Meski demikian, Busharmaidi mengakui bahwa potensi industri tembakau sebenarnya masih sangat besar, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain menjadi bahan baku rokok, tembakau dapat dimanfaatkan untuk produk lain.
"Tembakau itu bisa digunakan untuk produk lain, bisa dijadikan sebagai bahan baku lain, misalnya untuk spa, spa ini kan sedang naik daun saat ini. Sehingga tetap mendorong produk tembakau itu," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Sampoerna Maharani Subandhi menyatakan bahwa PHK ini dilakukan seiring dengan ditutupnya dua pabrik milik perusahaan tersebut. Penutupan ini merupakan efek dari terus menurunnya pangsa pasar sigaret kretek tangan (STK) dari 30,9 pada 2009 menjadi 23,1% pada 2013. (Dny/Gdn)
4.900 Pekerja Sampoerna Kena PHK, Bagaimana Nasibnya?
Potensi industri tembakau sebenarnya masih sangat besar, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Advertisement