Liputan6.com, Jakarta - Harga jual cengkih di sejumlah pasar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, bergerak naik. Jika sebelumnya, harga komoditas perkebunan ini di harga Rp 130 ribu per kilo gram (kg) kini tembus Rp 150 ribu per kg.
Rinto (42), salah satu pedagang cengkih ditemui Liputan6.com, di Pasar Sentral Inpres Manonda (PSIM) Palu menyatakan, kenaikan harga cengkih baru berlangsung lima hari terakhir.
Kenaikannya ini pun, menurut dia, dikarenakan ketersediaan stok cengkih di tingkat pedagang dan di tingkat pengepul yang biasanya mendistribusikan cengkih ke sejumlah pasar di Kota Palu mulai berkurang.
"Sudah ada seminggu pengepul tidak distribusikan cengkeh ke kami di pasar, makanya stok berkurang," jelas Rinto, Senin (19/5/2014).
Rinto menambahkan, padahal permintaan cengkih cukup tinggi. Hal ini membuat harga cengkih terus naik. Ramdani (32) salah satu pengepul cengkih mengakui ketersedian stok cengkeh di tingkat pengepul mulai berkurang. Itu, lanjut dia, dikarenakan belum tibanya masa panen raya sejumlah petani.
"Sudah biasa itu, kalau kurang stok harga naik. Sedangkan kalau memasuki masa panen harganya biasa malah turun," ujar Ramdani ditemui terpisah di sentra pengepulan hasil bumi Jalan Labu, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
Masa panen raya sejumlah petani di beberapa kabupaten, termasuk Kabupaten Tolitoli yang merupakan penghasil besar cengkeh di Sulawesi Tengah, diketahui baru akan berlangsung Juli hingga Agustus mendatang.
Dengan rentan waktu itu, menurut Ramdani, dipastikan akan membuat harga jual cengkih di sejumlah pasar masih akan naik.
"Itu sudah pasti akan terjadi. Bahkan, kenaikannya bisa saja melambung tinggi. Ya, kami tinggal melihat sejauh mana nanti kenaikan harganya," tandasnya.