Liputan6.com, Jakarta - Tingginya inflasi di beberapa daerah lebih disebabkan oleh beberapa faktor terutama kurangnya pasokan bahan pokok. Minimnya pasokan tersebut dipengaruhi oleh minimnya lahan-lahan produktif yang setiap tahunnya terjadi konversi lahan.
Memberikan solusi itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian baru Chairul Tanjung lebih menyarankan untuk mengembangkan perumahan rakyat dengan tipe vertikal.
"Di beberapa daerah besar itu memang yang menjadi masalah adalah konversi lahan pertanian, jadi bukan saatnya lagi peluasan perumahan melebar, tapi meninggi," kata Pria yang akrab disapa CT itu dalam Sarasehan Nasional di Gedung Bank Indonesia semalam yang ditulis Selasa (21/5/2014).
Orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes itu menuturkan,dengan pembangunan perumahan tipe vertikal diharapkan akan mampu menghentikan konversi lahan dan meningkatkan produktivitas lahan.
"Mungkin di warga Jakarta sudah biasa hidup di apartemen, mungkin itu bisa jadi solusi di beberapa daerah untuk menambah lahan produktif," jelas CT.
Dengan itu, dirinya berharap juga langsung didukung oleh pemerintah daerah terkait dengan adanya kebijakan-kebijakan terkait perizinan dalam pembangunan perumahan vertikal.
Lebih lanjut, menurut CT, dengan meningkatkan produktifitas lahan tersebut nantinya juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia yang mayoritas masih berprofesi sebagai petani.
"Jadi mmg mayoritas penduduk indonesia masih sektor pertanian, bagaimana caranya kita meningkatkan kesejahteraan mereka namun juga tidak mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat, menyeimbangkan itu adalah tugas pemerintah," pungkas dia. (Yas/Ndw)
Chairul Tanjung Usul Apartemen Dibangun di Daerah
Pembangunan apartemen di daerah diharapkan akan mampu menghentikan konversi lahan dan meningkatkan produktivitas lahan.
Advertisement