Liputan6.com, Jakarta - Dalam lima tahun Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden Republik Indonesia atau sejak akhir 2009 hingga April 2014, pemerintah telah menambah utang sebanyak Rp 849,75 Triliun.
Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jendral Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Republik Indonesia mencatat, posisi utang pemerintah pada akhir April 2014 sebesar Rp 2.440,41 triliun.
Jumlah tersebut naik 53,42% dibanding dengan posisi utang pemerintah di akhir 2009 yang tercatat Rp 1,590,66 triliun. Utang tersebut terbagi dalam dua bentuk yaitu pinjaman dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
Utang terbesar dalam bentuk penerbitan Surat Berharga Negara yang tercatat mencapai Rp 1.764,37 triliun di April 2014. Penerbitan SBN di April 2014 tersebut melonjak 80,14% dibanding dengan akhir 2009 yang tercatat Rp 979,46 triliun.
Untuk periode yang sama, pinjaman yang dibagi dalam dua bentuk yaitu pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri tercatat Rp 676,04 triliun, naik 10,61% dibanding sebelumnya yang tercatat Rp 611,20 triliun.
Sebagian besar pinjaman tersebut merupakan pinjaman luar negeri baik dalam bentuk bilateral, multilateral maupun komersial. (Gdn/Nrm)
5 Tahun SBY Menjabat, Utang Pemerintah Naik Rp 849,75 Triliun
Utang terbesar dalam bentuk penerbitan Surat Berharga Negara yang tercatat mencapai Rp 1.764,37 triliun di April 2014.
Advertisement