Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengkaji rencana untuk tidak menjual bahan bakar minyak (BBM) subsidi saat Sabtu, Minggu dan Hari Libur. Ide yang dilontarkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik itu bertujuan menekan membengkaknya subsidi BBM.
Lalu bagaimana respons PT Pertamina (Persero)?
Menurut Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, setiap kebijakan tentu akan memunculkan celah yang akan dimanfaatkan oknum tertentu. Salah satunya adalah semakin menjamurnya penjual BBM subsidi eceran saat hari libur dan akhir pekan.
"Salah satu yang mungkin terjadi yaitu maraknya penjual eceran di hari Sabtu dan Minggu," tuturnya saat ditemui di sela acara Konvensi dan Pameran IPA ke-38 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (22/5/2014),
Baca Juga
Tak hanya itu, kebijakan itu juga akan memberatkan para pekerja di sektor informal yang tetap bekerja di hari libur. Untuk itu, pemerintah harus mengkaji rencana itu secara lebih matang.
Advertisement
 "Kami hanya bisa menyampaikan hal yang kemungkinan bisa terjadi di lapangan. contoh Sabtu dan Minggu, kegiatan ekonomi sektor informal tidak libur. Jangan mindset-nya orang kantor, ini potensi mengganggu," kata Ali.
Namun sebagai operator, Pertamina siap melakukan apapun kebijakan yang ditugaskan pemerintah. "Pertamina tidak bisa bicara setuju dan tidak setuju tapi bagaimana bicara yang terjadi di lapangan," pungkasnya. (Pew/Ndw)