Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2014 di Harris Conventions Festival Citylink, Bandung, Jawa Barat.
Pameran bertema 'Karya Indonesia untuk Dunia' ini berlangsung selama 4 hari, mulai 22-25 Mei 2014 mulai pukul 10.00-21.00 WIB.
Berbagai produk dalam negeri ditampilkan dalam pameran ini, seperti mobil buatan dalam negeri, mobil listrik serta produk-produk unggulan antara lain furnitur, alat kesehatan, alat pertahanan, elektronika, alat rumah tangga, alat musik, alam olahraga, kosmetik dan herbal, makanan dan minuman, batik dan tenun, serta perhiasan dan kerajinan.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan penyelenggaran pameran ini ditujukan untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat menggunakan produk buatan dalam negeri ditengah tingginya serbuan barang-barang impor sebagai dampak dari implementasi berbagai perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA).
"Menjelang dimulainya kampanye capres, kami dari Kemenperin memulai kampanye produksi Indonesia. Selain untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap produk dalam negeri, tetapi juga untuk menangkal tingginya sebuan barang-barang impor akibat adanya perdagangan bebas," ujarnya dalam sambutan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/5/2014).
Dia menjelaskan, kecenderungan perdagangan global saat ini semakin mengarah kepada liberalisasi baik secara bilateral, regional maupun multilateral.
Baca Juga
Ini dilihat dari beberapa kerjasama atau perjanjian perdagangan melalui AC-FTA, AK-FTA, IJ-FPA, APEC serta ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
"Ini semua merupakan momen yang penting bagi Indonesia, karena akan memberikan peluang kepada kita untuk memperluas pasar bagi produk-produk industri nasional," tutur dia.
Melalui penyelenggaraan pameran ini, lanjut Hidayat, diharapkan produk-produk unggulan Indonesia dapat lebih dikenal luas para pembeli potensial, baik dari kalangan pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, dan masyarakat luas.
"Produk-produk dalam negeri ini bukan hanya dicintai, tetapi juga dibeli. Karena kita harus bisa mengamankan pasar kita sendiri," tandas dia. (Dny/Nrm)
Advertisement