Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakuan darurat militer di Thailand dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan bahan pokok bagi Indonesia. Maklum, selama ini Negara Gajah Putih tersebut masih menjadi pemasok utama pangan, sayur dan buah bagi Indonesia.
Ketergantungan tersebut yang membuat negara ini rentan mengalami kekurangan pasokan pangan. Terlebih, sesaat lagi Indonesia memasuki bulan Ramadan dan Lebaran. Di mana biasanya pada kedua momen tersebut, kebutuhan pangan di masyarakat meningkat.
Baca Juga
Jika kekurangan terjadi, seperti teori ekonomi otomatis hal ini akan mempengaruhi harga. Selama ini harga bahan pangan di Indonesia cenderung bergerak naik turun. Bisa ditebak jika itu terjadi, maka masyarakat yang akan menjadi korban selaku konsumen.
Advertisement
Seperti diketahui, darurat militer di Thailand muncul setelah krisis politik terus berlarut, meningkatkan ketegangan antara pemerintah dan oposisi.
Awal bulan ini, misalnya, Mahkamah Konstitusi memerintahkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan sejumlah menteri dalam kabinetnya mundur.
Lalu bahan pangan, sayur dan buah apa saja yang masih diimpor Indonesia dari Thailand?. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), berikut daftar lengkapnya kurun Januari-Maret 2014, yakni:
- Beras US$ 16 juta
- Jagung US$ 2,23 juta
- Gula Pasir US$ 5,3 juta
- Gula Tebu US$187,5 juta
- Minyak goreng US$ 323.795
- Bawang Merah US$ 9,5 juta
- Kelapa US$ 62.247
- Cabai Kering US$ 169.192
- Cabai awetan sementara US$ 753.136
- Kacang Hijau US$ 364.300. (Nrm)
Â
Â