Sukses

Proyek Pelabuhan Cilamaya Dapat Ganggu Pasokan Listrik Jakarta

Pertamina ONWJ harus membor lebih dalam dan membongkar anjungan lepas pantai karena adanya pembangunan pelabuhan Cilamaya.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan pelabuhan Cilamaya, Karawang dinilai akan mengakibatkan gangguan terhadap proyek pengeboroan minyak lepas pantai. Hal tersebut juga berdampak ke pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Muara Karang dan Tanjung Priok.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Tenny Wibowo mengatakan, pembangunan pelabuhan Cilamaya akan mengganggu keberlangsungan operasi Pertamina Offshore North West Java (ONWJ) operator yang mengoperasikan blok ONWJ di Pantai Utara Pulau Jawa.

Pasalnya jika rencana pembangunan pelabuhan tersebut direalisasikan maka  Pertamina ONWJ harus melakukan pendalaman pipa dan pembongkaran anjungan lepas pantai(plat form).

"Cilamaya itu tepat di tengah-tengah, kalau di situ minyak yang dari barat ke timur terpotong maka tidak bisa disimpan. Gasnya juga sama, maka harus didalamkan," kata Tenny,  saat menghadiri pameran  pameran IPA ke-38 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Tenny menambahkan, hal ini akan mempengaruhi pasokan gas ke pasar, yaitu wilayah Tanjung Priok dan Muara karang, yang terdapat PLTGU. "Cilamaya itu di tengah, semua minyak kita yang ke arah barat dikirim ke timur. Kalau gas market terbesar di barat. Jadi dari timur ke barat. Market utama kita di barat di Muara Karang Tanjung Priok," ungkapnya.

Menurut Tenny, jika pasokan gas di wilayah tersebut terganggu maka yang akan terkena dampak adalah sektor kelistrikan wilayah Jakarta dan Sekitarnya yang dipasok dari kedua PLTGU tersebut.

"Bisa jadi begitu (pasokan gas terganggu). Platform di sekitar situ harus diremove. Potensi padam, alternatifnya ada yang bsia dicari, pakai diesel atau bagaimana. Yang pasti mempengaruhi pasokan blok ONWJ. Kalau padam saya tidak berani begitu," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Terkini