Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya menekan membengkaknya pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Salah satu usulan Menteri ESDM Jero Wacik yaitu tidak menjual BBM bersubsidi pada hari libur.
Namun demikian, usulan tersebut belum terlalu populer di kalangan masyarakat terutama menggunakan BBM bersubsidi.
Seperti halnya Andi (31) tukang ojek yang biasa mangkal di wilayah Karet, Jakarta. Ia mengaku belum mendengar isu tersebut. Ketika mendengar kabar itu, sontak ia memprotes langkah pemerintah yang berencana menghilangkan BBM subsidi di hari libur.
"Ya tidak mau. Saya pakai premium, premium tidak ada, demo saya," kata Hidayat saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Ia menjelaskan, harga premium sebesar Rp 6.500 per liter saat ini pun dinilai terlalu mahal. Jika premium hilang pada libur, menurut Hidayat akan membuat pengeluarannya semakin membengkak. Padahal kata dia, di hari libur jumlah penumpangnya pun menyusut karena bukan hari aktif kerja.
"Minggu penumpangnya langganan, 4 kali narik. Paling dapatnya Rp 100 ribu. Saya full isi Rp20 ribu. Nggak mau saya. Premium aja sudah ngos-ngosan," tambah dia.
Sementara Wawan (30) tukang ojek lain juga menuturkan hal yang sama. Ia mengaku belum mengetahui hal tersebut. Pihaknya menolak jika premium menghilang di hari libur. Pasalnya jika ia harus membeli BBM non subsidi berarti memangkas pendapatannya yang terbilang sedikit rata-rata Rp 50 ribu per hari.
"Hari libur sepi, soalnya nggak pada kerja. Kagak setuju. Pakainya premium harganya murah," ujar Wawan.
Asep (24) supir angkot jurusan Kebayoran Lama-Tanah Abang mengeluhkan hal yang sama. Sementara ini, kata dia jumlah penumpang pun sudah semakin sedikit. Jelas dia, jika benar BBM bersubsidi tidak beredar maka bakal memancing protes supir angkot.
"Kalau libur sepi. Ini sudah sepi. Kami sehari pengeluaran Rp 100 ribu. Sama setor mobil kotornya Rp 150 ribu. Penghasilan Rp 20 ribu kadang lebih. Dulu aja kenaikan pada ngeluh. Kita kaya ditindas negara," kata Asep. (Amd/Ahm)