Liputan6.com, Bandung - Indonesia terus meningkatkan investasi sektor riil di dalam negeri dengan menggundang investor-investor asing. Salah satu negara yang tertarik untuk menanamkan investasinya di Indonesia yaitu Italia.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan Italian Business Association in Indonesia (IBAI) beberapa waktu lalu.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan, untuk berinvestasi di Indonesia, Italia sebaiknya masuk ke industri persenjataan, permesinan dan pengolahan kulit dan bukan di industri otomotif.
Pasalnya, Italia mempunyai kemampuan teknologi yang baik dalam industri persenjataan, permesinan dan pengolahan kulit. "Jadi Italia memang punya kemampuan," ujarnya di Bandung, Jawa Barat, seperti ditulis Minggu (25/5/2014).
Namun untuk masuk ke industri komponen otomotif, Italia tampaknya harus berjuang keras karena harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari Jepang. Hal ini terlihat bahwa industri-industri komponen otomotif di Indonesia bahkan di Asia Tenggara masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan asal negeri sakura tersebut.
"Kalau buat komponen setahun ada 100 industri kira-kira tambahannya, tapi memang Italia belum banyak. Mayoritas otomotif memang masih Jepang, apalagi pada tear 1. Isinya perusahaan-perusahaan besar di sana," lanjutnya.
Menurut Budi, jika ini memasuki pasar Indonesia pada sektor komponen otomotif, Italia bisa menggandeng perusahaan-perusahaan asal Indonesia.
"Tetapi kalau dia masuk pada tear 2 dan tear 3, kebanyakan mereka joint venture dan itu sama (perusahaan) Indonesia bisa banget. Tapi Italia punya kemampuan untuk berkembang di Indonesia terutama dari sektor otomotif," katanya.
Keyakinan akan tumbuhnya investasi Italia di Indonesia, lanjut Budi, dapat dilihat dari sejarah dimana dahulu perusahaan-perusahaan Italia sempat berjaya namun kemudian tenggelam karena kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan otomotif Jepang.
"Jadi selama 20 Jepang yang mengisi pasar otomotif Indonesia. Sekarang pasar Indonesia membuat mereka kembali melirik pasar Indonesia. Italia juga tidak mau kehilangan pangsa pasar," jelas Budi.
Dengan mulai masuk kembali beberapa produk otomotif asal Italia, maka membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan Italia untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Mereka ini sempat lesu, tapi sekarang mulai bangkit. Makanya VW masuk lagi ke Indonesia. (Selain itu) produknya dia sudah masuk ke Indonesia, kayak Vespa, Piagio, Fiat, Chrysler. Pasar (kendaraan roda empat) kita tahun ini 1,3 juta unit, tahun depan 1,5 juta unit. Jadi masih memungkinkan untuk investasi baru terus masuk," tandasnya. (Dny/Gdn)
Masuk ke RI, Investor Italia Harus Hadapi Jepang
Italia mempunyai kemampuan teknologi yang baik dalam industri persenjataan, permesinan dan pengolahan kulit.
Advertisement